Mohon tunggu...
M.syafiuddin hanafi
M.syafiuddin hanafi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mencari tuhan di secangkir kopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sudut Pandang Cinta

15 Mei 2019   20:07 Diperbarui: 15 Mei 2019   20:08 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan adanya pembahasan tentang sudut pandang cinta kali ini semoga kita mendapatkan pahala dengan bersamaan nya di bulan suci Ramadhan 1440 H tahun ini.

Pertama mari kita definisikan kata cinta yang selama ini kita sanding, tetapi kita tidak betul-betul mengetahui hakikat yang sebenarnya

Saya akan membahas dari Umum dulu tentang pengertian cinta ini, banyak orang di luar sana yang sudah mengenal istilah cinta dan mencoba memperlakukan nya

Tetapi kebanyakan dari mereka menganalogikan tentang cinta bahwa ada dua orang yang berkaitan dan terpisahkan Karna adanya orang ketiga, itu sebuah observasi saya tentang Cinta di luar sana.

Dan banyak lagi istilah-istilah cinta yang menarik apalagi di kalangan remaja 

Dan saya mempunyai ketertarikan untuk menulis tentang cinta yang seutuhnya dan mungkin banyak di antara mereka yang tidak mengetahui secara konkretnya

Menurut saya kita tidak bisa mengingkari ada nya cinta ini, kita tidak bisa menolak kehadirannya dan terkadang cinta meninabobokan kita dan menggerogoti rasa ini dan banyak logika yang salah saat memaknai cinta,dan saya akan menganalogikan seperti ini,seketika orang ingin bercinta dia sibuk mencari apa yang harus dia cintai padahal ia belum tau cara mencintai yang lebih baik, ini yang terjadi secara deduktif di kalangan remaja

Dan banyak problem tentang cinta yang saya lihat pada diri remaja 

Kita akan masuk ke pembahasan khusus

Seketika orang sudah bercinta pasti yang dia harapkan adalah kesetiaan dan kepedulian dari pasangannya padahal Cinta itu kesetiaan dan kepedulian kalau kita masih mengharapkan keduanya, itu bukan cinta tidak lain hanyalah harapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun