Mohon tunggu...
M. Sadli Umasangaji
M. Sadli Umasangaji Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger - celotehide.com

Menulis beberapa karya diantaranya “Dalam Sebuah Pencarian” (Novel Memoar) (Merah Saga, 2016), Ideasi Gerakan KAMMI (Gaza Library, 2021), Serpihan Identitas (Gaza Library, 2022). Ia juga mengampu website celotehide.com.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mendewa-dewakan Isu Stunting

15 Mei 2023   12:52 Diperbarui: 19 Mei 2023   08:54 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendewa-dewakan Isu Stunting

M. Sadli Umasangaji, S.Tr.Gz

(Founder Gizisme)

Isu stunting awalnya sebenarnya biasa saja sebagaimana isu masalah gizi pada umumnya atau masalah kesehatan. Ketika stunting menjadi isu strategis maka perbincangan soal stunting mulai menggeliat dimana-mana dan bahkan semua profesi pun mulai menjadikannya sebagai bahan diskusi. Terutama juga ketika isu stunting "dibawahi" oleh instansi lain yang punya korelasi dengan instansi kesehatan, di tingkat Daerah misalnya selain Dinas Kesehatan. Maka semacam bias dan perdebatan persepsi antara "petugas gizi" atau ahli gizi cenderung terjadi.

Terutama ketika ada yang memberikan asumsi bahwa "Tidak semua balita pendek adalah stunting tapi balita stunting sudah pasti pendek". Pernyataan ambigu yang kurang sesuai dengan definisi operasional dalam perspektif gizi. Pertanyaan lain adakahnya balita wasting yang tidak kurus, adakah balita underweight yang tidak gizi kurang? Jawabannya tidak ada, ya balita wasting adalah balita kurus (sekarang sudah berubah menjadi gizi kurang), balita underweight adalah gizi kurang.

Begitu juga stunting definisinya seharusnya hanya diidentifikasi dengan membandingkan tinggi seorang anak dengan standar tinggi anak pada populasi yang normal sesuai dengan usia dan jenis kelamin yang sama. Maka stunting hanya soal tinggi badan atau panjang badan menurut umur yang berada dibawah -2 SD. Bahkan definisi ini termaktub dalam buku tentang Pendek (Stunting) di Indonesia, Masalah dan Solusinya yang dirilis oleh Balitbangkes (2015). Maka stunting adalah pendek, tidak ada definisi ambigu diluar itu.

Mendewakan Stunting Melebihi Isu Masalah Gizi

Ketika stunting menjadi isu dan didefinisikan secara meluas seakan-akan orang menempatkan stunting seperti "gizi buruk", dalam tanda petik. Padahal indikator stunting tentu berbeda dengan gizi buruk. Dan ketika berada dalam posisi itu, stunting "didewakan" melebihi dari isu gizi lainnya. Padahal stunting adalah dampak dari masalah gizi lain. Stunting bisa jadi adalah dampak dari Wasting ataupun Underweight. Walaupun stunting tentu bisa muncul tanpa kejadian Wasting ataupun Underweight karena indikator yang berbeda.

Stunting adalah masalah gizi kronik sedangkan wasting dan underweight cenderung pada masalah gizi akut. Titik tekan yang terjadi adalah stunting merupakan dampak dari Wasting ataupun Underweight. Hal inilah yang membuat stunting seakan didewakan. Padahal kejadian stunting yang menggunakan Kerangka Pikir Penyebab adalah Kerangka Pikir Penyebab Masalah Gizi secara umum yang bisa sama terjadi pada masalah Wasting dan Underweight. 

Bahkan pada hal tertentu masalah gizi akut seperti Wasting atau Underweight cenderung lebih perlu ditangani ketimbang Stunting. Gizi Buruk dapat menyebabkan kematian, stunting soal kematian dengan definisi normatif, saya yakin resikonya kecil. Anak pendek tidak lebih beresiko kematian ketimbang anak Sangat Kurus (atau Sangat Kurang (BB/TB) ataupun Gizi Buruk (BB/U).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun