Mohon tunggu...
mr.x
mr.x Mohon Tunggu... Freelancer - -

Blogspot resmi: https://mrxkomp.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kasus Kimi Hime: SEMUA JUGA SALAH!

28 Juli 2019   06:23 Diperbarui: 5 September 2020   00:51 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kimi Hime yang terisak karena kasusnya dengan KemenKomInfo (Sumber: youtube/kimihime)


(WARNING! Sebelum kalian para pembaca berpikir penulis mendukung satu sisi saja, maaf... Disini posisi penulis adalah sebagai posisi yang NETRAL yang tidak sama sekali mendukung satu pihak atau lebih (BACA INI YANG PERTAMA DAN TERUTAMA DENGAN TELITI SEBELUM ANDA SPAMMING KOMENTAR TIDAK JELAS, WAHAI NETIZEN YANG BERBUDI DAN BERIMAN!!! Kalau anda sakit pantat membaca artikel ini, harap kabur dari artikel ini dan jangan baca. Jika anda menunjukkannya di dalam kolom komentar, maka anda mungkin melakukan apa yang tertulis di artikel ini...)

Yang terhormat pak Rudiantara, Kimi Hime, APPI(Asosiasi Pengawas Penyiaran Indonesia), dan Netizen 

Pertama, kita disuguhi dengan kasus "Penistaan Agama Ahok", yang mana menunjukkan bahwa orang Indonesia SANGAT MALAS MEMBACA. Kita disuguhi lagi dengan berbagai macam HOAKS pada tahun 2019 menjelang Pemilu, demi kursi politik. Setelah kedua kasus ini, media melakukan mem-framing terhadap Kimi Hime dengan tuduhan(yang katanya) kalau dia membuat konten pornografi pada beberapa saat yang lalu. 

Apakah hal seperti ini tidak ada akhirnya di Indonesia? 

Kenapa media, Kemenkominfo, bahkan masyarakat juga pemerintah menghabiskan waktu mereka hanya untuk fokus menyerang satu masalah yang justru menurut penulis tidak berguna sama sekali?

Kasus serupa juga pernah dihadapi dengan Reza Arap, yang mungkin pernah menghadapi netizen maha benar dan bijaksana. Netizen yang merasa dirinya lebih hebat, tidak suka Reza Arap karena kebiasaanya swearing atau berbicara kasar pada setiap videonya. Teman penulis yang adalah seorang youtuber mini, hanya bisa tertawa melihat kelakuan netizen, yang terlalu sering men-judge sesuatu yang tidak tahu apa-apa mengenai apa yang ia hadapi. 

Reza Arap sendiri juga sudah mengatakan secara langsung bahwa dia hanya berkata kasar hanya sebagai bentuk reaksi dia terhadap suatu media(scene di sebuah gim) yang ia lihat. Jujur saja, ketika penulis melihat tingkah Kimi Hime, pemerintah yang dalam konteks ini adalah Kemenkominfo, masyrakat maupun netizen, penulis hanya bisa tertawa, dan merasa kalau apa yang penulis lihat tidak separah yang mereka lihat. 

Kimi Hime dipanggil dan beberapa kontennya di suspend, lalu menangis di depan kamera di dalam video tersebut. Berawal dari APPI yang melaporkan channel Kimi Hime yang katanya memiliki konten menjurus ke arah pornografi. Setelah itu DPR langsung melaporkan ini kepada Kemenkominfo, dan akhirnya sampai pada penutupan konten Kimi Hime yang berujung pada video klarifikasi yang dia buat. 

Walaupun ini adalah sebuah siklus yang terjadi di dunia youtube, namun tetap saja kalau kita pastinya tidak akan suka jika siklus menyebalkan ini terus terjadi kan?

Disini tidak ada yang benar, baik Kemenkominfo, DPR, APPI,  media, netizen, Kimi Hime, atau penulis yang menuliskan artikel ini. Semuanya salah menurut penulis dan mari kita bahas satu-satu apa salah dari masing-masing pihak berdasarkan logika semata dan kejadian yang sudah pernah terjadi terkait dengan apa yang akan ditulis dibawah ini.

1. Kemenkominfo

Sebagai sebuah lembaga pemerintahan yang bergerak di bidang komunikasi dan informasi, Kemenkominfo memang harus menjaga ekosistem yang ada di dunia komunikasi dan informasi di Indonesia. Tentu mereka sudah melakukan yang terbaik untuk mencapai internet Indonesia yang jauh lebih baik entah secara teknis maupun secara ekosistem. Alangkah baiknya jika mereka TIDAK terlalu overprotektif terhadap ekosistem ini walaupun kalian sudah melakukan yang terbaik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun