Mohon tunggu...
Wahyu Catur Prasetyo
Wahyu Catur Prasetyo Mohon Tunggu... Model - Penulis Pemula

MC (Emcee), Model, English teacher, Duta Donor Darah PMI Kota Yogyakarta 2016, L-TransforMen L-Men 2010

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Rumah Kreatif Jogja, Rumah Kita Jogja (part 3 of 3)

19 Oktober 2017   09:34 Diperbarui: 28 Oktober 2017   04:50 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Promotional poster acara BRI UMKM Carnival: Seloso Selo Dadi Pengusaha persembahan RKJ

RKJ: Terbang Bersama Sebagai Kupu-kupu

Berbekal kenangan manis tak terlupakan bersama ibu menteri saat pembukaan RKJ tersebut, saya pun berkunjung kembali ke RKJ beberapa hari kemudian. Ternyata di RKJ mempunyai kegiatan beragam yang melebihi ekspektasi saya sebelumnya. RKJ tak hanya menjadi tempat berkembang bagi para wirausahawan UMKM dan pelaku kreatif saja, melainkan juga bagi masyarakat umum. Di RKJ, terdapat sebuah program acara bernama Kelas Berbagi, yaitu semacam acara berbagi ilmu dari beragam disiplin yang berkaitan dengan bisnis atau pun industri kreatif, dengan berbagai pembicara yang kompeten di bidangnya.

Acara Kelas Berbagi tersebut diadakan sebulan satu kali, bahkan pernah dua kali. Beragam topik pernah disajikan dalam acara tersebut seperti misalnya tentang pengetahuan dasar bermain saham, fotografi melalui ponsel pintar, marketing bagi UMKM, public speaking, teknik menulis, dan sebagainya. Pembicara yang dihadirkan tak hanya berasal dari Yogyakarta saja, namun juga ada yang dari luar kota, bahkan pernah Kelas Berbagi menghadirkan pembicara dari Jepang.

Saya sendiri pernah mengikuti beberapa topik yang dibahas dalam Kelas Berbagi tersebut. Dan pada suatu sore tanggal 22 Maret 2017, saya kembali mengikuti Kelas Berbagi yang kala itu menghadirkan pembicara mas Lutfi JW dan mba Vivit dengan tema "Menulis Semudah Ngobrol". Peserta yang hadir membludak, dari yang ditargetkan untuk 40 orang saja, ternyata tumpah ruah hingga sekitar 60 orang. Kedua pembicara membagikan pengalaman mereka ketika mulai menulis buku dengan gaya yang asyik dan menyenangkan. Tak terasa durasi waktu dua jam pun habis. Begitu banyak ilmu dan inspirasi yang dibagikan oleh kedua pembicara, walaupun saya sendiri merasa bahwa saya masih harus belajar mengenai dunia tulis-menulis kembali seperti dahulu.

Selesai acara, ketika satu demi satu peserta pulang, mas Awan Narendra memanggil saya. Beliau mengatakan kepada saya bahwa beliau memerlukan satu orang MC untuk sebuah acara besar yang akan diadakan oleh RKJ pada tanggal 28 Maret 2017. Acara tersebut adalah BRI UMKM Carnival: Seloso Selo Dadi Pengusaha. Karena itu, beliau menawarkan saya untuk menjadi MC di acara tersebut, berdampingan dengan MC yang sudah dipersiapkan sebelumnya, mas Eman Aditya. Tanpa pikir panjang, saya pun mengiyakan tawaran mas Awan tersebut. Kapan lagi saya bisa menjadi MC untuk acara sebesar itu.

Singkat kata, seminggu kemudian, acara BRI UMKM Carnival: Seloso Selo Dadi Pengusaha pun selesai diadakan. Pada hari H, saya tidak hanya berdampingan dengan mas Eman, namun juga dengan mas Nanda dari BRI Unit Katamso Yogyakarta. Beberapa pihak memuji kesuksesan acara yang dikomandani oleh mas Awan tersebut. Saya sendiri juga mendapat pujian dari beberapa pihak, termasuk dari panitia seperti mas Joedo, mas Rohim, mas Sam, dan mas Aziz. Saya sendiri merasa lega karena saya berhasil memandu acara tersebut selama sembilan jam, dengan dua partner berbeda dalam dua sesi. Exhausting? Yup, of course. Tapi saya tidak merasa capek sama sekali karena saya benar-benar puas dan tidak ada komplain untuk saya dari mas Awan, maupun dari mas Bio yang saat itu berlaku sebagai Stage Manager. Alhamdulillah.

Beberapa hari kemudian, ketika kunjungan saya yang ke sekian kalinya ke RKJ, mas Bio mengajak saya bicara mengenai peluang karier saya ke depan. Beliau mengatakan bahwa saya mempunyai potensi besar di bidang public speaking MC. Beberapa saran dan motivasi beliau sarankan untuk saya, di antaranya adalah saya yang sebaiknya mulai masiv untuk mencari koneksi dengan orang-orang baru, serta berbagi ilmu tentang ilmu public speaking melalui blog dan sosial media yang saya miliki. Dan tentu saja, mas Bio mengajak saya untuk mendaftarkan diri ke RKJ sebagai member. Bukan hanya agar saya dapat mengakses fasilitas yang dimiliki oleh RKJ, namun juga agar saya bisa berkolaborasi secara aktif dengan member-member lain yang bergerak di bidang UMKM dan pelaku kreatif lainnya. Saya sendiri bertanya kepada mas Bio semisal jika saya bergabung dengan RKJ sebagai member, saya harus berada di bidang apa. Beliau menambahkan jika saya ingin menekuni dunia MC, maka saya adalah seorang pelaku kreatif yang bergerak di bidang seni pertunjukan.

Pada hari yang sama, mas Joedo pun mengajak saya untuk bertukar pikiran. Beliau menyarankan agar saya mulai memperkuat personal branding saya pribadi agar orang yang baru saya kenal pun tahu bahwa saya adalah seorang MC. Beliau menambahkan bahwa saya sebaiknya memperkaya referensi tentang dunia MC, dan juga menyusun sebuah situs web pribadi yang dihubungkan dengan blog dan semua media sosial. Beliau menunjukkan situs web milik beliau kepada saya. Hm....benar-benar sebuah saran yang memang harus segera saya wujudkan. Ya, menyusun sebuah situs web mengenai diri saya sendiri. Di akhir perbincangan kami, mas Joedo menyarankan saya agar mendaftarkan diri sebagai member RKJ. Sama persis dengan yang disarankan oleh mas Bio sebelumnya.

Kemudian di saat saya hendak berkemas untuk pulang, mas Rohim --yang saat itu tengah bertugas menjaga garda depan RKJ- membukakan halaman situs web RKJ pada bagian pendaftaran member baru untuk saya. Web-nya mempunyai tampilan yang menyejukkan mata dengan warna-warna soft. Berbeda dengan dugaan saya sebelumnya, bahwa biasanya situs web dari segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia kreativitas dan inovasi itu akan selalu mempunyai tampilan yang ramai dan dipenuhi warna-warna yang terang benderang mencolok mata. Namun situs web yang dimiliki oleh RKJ ini berbeda. Tampilannya begitu lembut dipandang namun tetap merepresentasikan dunia kreatif.

Saya pun mengisi form pendaftaran yang tertera di sana. Saya mengisikan form yang tersedia dengan data yang sebenarnya mengenai saya dan dunia kreatif yang saya tekuni. Saya memilih pada bagian Seni Pertunjukan, karena dunia MC dan public speaking yang saya tekuni memang berhubungan erat dengan hal itu. Mas Rohim berkata bahwa email notifikasi akan segera saya dapatkan, oleh karena itu saya sebaiknya selalu rajin untuk mengecek akun surat elektronik saya.

Sampai saat itu pun tiba. Sebuah surat elektronik dari RKJ pun saya terima sore itu. Tepatnya sekitar empat hari setelah saya mendaftarkan diri sebagai anggota di RKJ. Saya membacanya berulang kali agar saya semakin paham dengan isi dari surat elektronik tersebut. Dalam surat elektronik tersebut dicantumkan bahwa RKJ akan memberikan suatu kepelatihan kepada para anggotanya, baik dari Pelaku Kreatif maupun dari Wirausahawan UMKM, agar usaha yang sedang kami jalani dapat berjalan dengan baik, dapat menaikkan omzet dan kualitas kami masing-masing, dan dapat menularkan semangat kewirausahaan kepada masyarakat awam. Istilah yang dipakai adalah agar Pelaku Kreatif dan Wirausahawan UMKM dapat "naik kelas". Dan RKJ mempunyai kurikulum untuk itu. RKJ pun akan membuat sebuah sistem agar para Pelaku Kreatif dan para Wirausahawan UMKM dapat saling berkolaborasi dan bekerja sama, agar sama-sama dapat maju dan lebih sukses bersama-sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun