Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Egois dalam Beribadah

10 Juni 2022   14:55 Diperbarui: 10 Juni 2022   15:03 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin, suasana sholat subuh berjamaah yang tenang dan khusuk di masjid tiba-tiba dipecah oleh suara handphone. Kebetulan saya mendapatkan tempat saf pertama, dan berada di tempat ketiga dari pojok kanan. 

Suara itu datang dari sebelah kanan, dimana hanya ada dua orang jamaah, sebelah kanan persis, dan sebelahnya lagi atau paling pojok. Sulit bagi saya memastikan siapa pemilik suara HP di antara kedua orang tersebut.

Sepertinya bunyi handphone tersebut merupakan alarm yang sengaja disetel pada jam tertentu oleh yang punya. Kemerduan suara imam masjid yang sedang membacakan surat pada rakaat pertama sholat subuh menjadi terganggu dengan hadirnya alarm HP yang keras berbunyi. 

Dalam hati saya bergumam, "ah nanti juga semenit lagi berhenti berbunyi, paling lama saat rakaat pertama sholat subuh berakhir, tidak sampai rakaat kedua".

Rakaat pertama telah dilewati dan rakaat kedua sudah separuh jalan, namun alarm HP tersebut masih tetap berbunyi. Tidak ada juga tanda-tanda pergerakan dari kedua orang di sebelah kanan saya untuk berusaha mematikan alarm handphone yang tetap berbunyi keras. 

Walhasil sepanjang rakaat kedua yang kurang lebih berlangsung selama lima menit, suara alarm handphone tersebut tetap berbunyi, menggoda kekhusukan dan menguji keikhlasan jamaah sholat subuh.

Benar saja, tepat setelah mengucap salam kedua di penghujung sholat, jamaah yang berada kedua (pojok) dari sebelah kanan saya langsung berdiri. Orang tersebut mengucapkan salam dilanjutkan permintaan maaf pada semua jamaah masjid yang hadir dengan mimik yang penuh penyesalan. 

Menurutnya HP sudah dimatikan, namun tidak tahu apa sebabnya menjadi hidup sehingga alarm berbunyi. Jamaah tersebut mengatakan hal tersebut baru pertama kali di alaminya. 

Tak lupa beliau mendoakan agar sholat para jamaah diterima oleh Allah SWT, sesaat sebelum didatangi takmir masjid yang lantas memintanya duduk kembali agar tidak mengganggu jamaah yang sedang berdzikir selepas sholat. Sempat terjadi sedikit kesalahpahaman antara jamaah dan takmir, namun segera selesai bersamaan dengan keluarnya jamaah tersebut meninggalkan masjid.

Mengapa cerita nyata di atas perlu saya tuangkan kembali di tulisan ini paling tidak ada dua hal utama yang perlu diangkat, yaitu keegoisan dalam beribadah, dan pentingnya ilmu dalam beramal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun