Sabar. Â Menjadi sabar adalah kunci kedua agar hati dan pikiran berfungsi optimal. Ketergesaan, buru-buru, pengin cepat-cepat adalah musuh utama dalam menghadapi persoalan, menjauhkan manusia dari pikiran yang jernih dan membatasi kemampuan diri dari kapasitas sesungguhnya dengan suatu batasan waktu. Kesabaran itu tiada berbatas, oleh karenanya janganlah kita membatasi kesabaran diri sendiri apalagi menghadapi problematika hidup yang terus mengalir tiada berbatas.
Syukur. Menjadi manusia yang selalu bersyukur akan membuat hati dan pikiran kita ikhlas menerima apapun kondisi dan nasib yang dijalani. Ketika rasa syukur kita lebih banyak dari rasa ngedumel atau mengumpat, maka apapun masalahnya pasti bisa kita jalani dengan ikhlas. Terlebih rasa syukur akan senantiasa mendekatkan manusia pada penciptanya, Allah SWT. Bukankah Allah yang telah menuliskan segala kejadian di muka bumi ini, sehingga apapun masalahnya yakinlah bahwa itu yang terbaik bagi kita. Dengan rasa syukur yang besar, hati kita menjadi adem, pikiran tenang, karena kita yakin bahwa di luar sana ada Allah yang akan membantu dan memberikan kita jalan terbaik.
MRR, Bks-13/01/2021