Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Empat Kombinasi Kekuatan dalam Organisasi

29 September 2020   07:52 Diperbarui: 29 September 2020   07:58 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ada empat kombinasi pengurus serikat pekerja (SP) yang harus dimiliki ketika mendesign kepengurusan organisasi SP", kata Irfan, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Sinergi BUMN dalam sambutannya pada acara pelantikan Ketua Umum SP-PGN dua minggu yang lalu. Keempat kobinasi tersebut orang-orang yang kuat di akal, kuat di kantong, kuat di tangan, kuat di kaki.

Pertama kuat di akal, yaitu orang-orang yang bisa berpikir, membuat analisa, strategi, kajian. Organisasi SP perlu orang-orang seperti ini untuk membuat konsep-konsep demi kemajuan organisasi dan kesejahteraan anggota. 

Bayangkan jika organisasi tidak punya orang-orang yang bisa berpikir? Apakah organisasi tersebut akan mempunyai visi dan misi ke depan? Pun demikian, jika organisasi hanya punya orang-orang yang kuat di akal sudah bisa dipastikan roda aktivitas tidak akan jalan, karena orang-orang yang jago berpikir biasanya kurang bisa kerja.

Kedua kuat di tangan, yaitu orang-orang yang siap bekerja, menjalankan aktivitas organisasi sehari-hari. Orang-orang ini yang akan mengurusi secara teknis roda organisasi berdasarkan visi, roadmap, kajian yang sudah disusun oleh kawan-kawannya yang kuat di akal. Orang-orang yang kuat di tangan adalah tipe pekerja yang akan menerjemahkan konsep-konsep menjadi suatu aksi nyata.

Ketiga kuat di kantong, yaitu orang-orang yang kantongnya berisi atau tanda kutip "kaya". Tipe orang seperti ini diperlukan untuk mengisi kegiatan-kegiatan internal maupun eksternal, seringkali bertindak juga sebagai donatur. 

Orang dengan kriteria kuat di kantong akan mudah diajak jalan menghadiri acara-acara eksternal karena tidak memikirkan ongkos, tidak sungkan merogoh kocek sendiri dibanding mengandalkan sokongan organisasi yang sifatnya nirlaba. Karena kebutuhan financialnya sudah tercukupi, orang-orang yang kuat di kantong juga lebih berani ketika harus berhadapan dengan ancaman maupun tekanan terhadapat posisi maupun jabatannya.

Keempat kuat di kaki, yaitu orang-orang yang siap disuruh kesana kemari. Tanpa orang-orang jenis ini, urusan-urusan organisasi bisa pincang karena tidak ada yang mau disuruh-suruh untuk melakukan, mengantarkan, maupun menghadiri sesuatu. Orang dengan tipe ini tampak seperti menduduki kasta yang rendah, tapi percayalah orang-orang yang kuat di kaki sangat diperlukan organisasi, dan sebenarnya mempunyai kedudukan penting, apalagi jika dinamika dan kegiatan organisasi sangat padat.

Mengapa perlu keempat kombinasi tersebut dalam menjalankan suatu organisasi? Karena tidak ada superman dalam organisasi, yang ada hanyalah kumpulan orang-orang yang mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing. Kekurangan yang dimiliki satu anggota tim ditutupi dengan kelebihan anggota tim lainnya, begitu seterusnya sehingga akan terjalin sinergi kekuatan dari masing-masing anggota tim atau organisasi.

Menurut pendapat kami, menutupi atau menghilangkan kekurangan akan sangat memenguras tenaga dan waktu, sementara manusia punya kelebihan di sisi lainnya yang perlu dieksplore, dimanfaatkan dan ditingkatkan lagi. Bukan berarti kita tidak boleh berusaha untuk mengurangi kekurangan yang dimiliki, tapi poinnya janganlah terjebak dalam pergumulan menghilangkan kekurangan tersebut.

Allah saja menutup aib kita. Jika tidak ditutupi Allah, mungkin semua orang akan merasa malu dengan dirinya sendiri karena aibnya tersingkap dan diketahui oleh orang-orang lainnya. Apabila kekurangan dianggap sebagai aib, maka sebenarnya aib itu telah ditutupi oleh Allah bukan? 

Dari Salim bin Abdullah, dia berkata, Aku mendengar Abu Hurairah radhiyallahu' anhu bercerita bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, 'Setiap umatku akan mendapat ampunan, kecuali mujahirin (orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun