Sehingga menjadi tidak pantas jika ada seorang manusia yang jumawa dengan kekayaan, kemakmuran, dan kemajuan usaha yang dimilikinya. Berlimpahnya rejeki yang diterima sesungguhnya merupakan titipan yang harus disalurkan pada orang-orang lainnya yang memang berhak.Â
Jangan sampai dengan banyaknya rejeki yang diterima, seseorang menjadi terlena dan menganggap seolah-olah itu murni hasil kerja kerasnya belaka yang lambat laun menjadikannya kufur nikmat, kikir serta sombong.
Semua orang sudah dijamin rejekinya oleh Allah. Kita tidak tahu apakah rejeki yang diterima saat ini adalah rejeki kita sendiri atau sebenarnya adalah bagian rejeki orang lain yang dititipkan melalui kita sebagai perantara.Â
Oleh karenanya menjadi penting bagi kita untuk tetap bersikap rendah hati dan memberikan hak para pegawai dan orang lain sesuai dengan porsinya, serta selalu menjadi perantara yang baik dalam menyalurkan rejeki yang dititipkan oleh Allah, Tuhan semesta alam.
MRR, Jkt-07/08/2020