Selalu ada harapan baru ketika memulai suatu tahun baru. Meskipun hanya berjarak menit atau bahkan detik perpindahan dari tahun 2019 ke 2020, yaitu dari pukul 23.59 tanggal 31 Desember 2019 ke pukul 00.00 tanggal 1 Januari 2020 namun momen ini sangat dinantikan orang di seantero dunia. Entah apa yang ada dibenak orang-orang, namun saya yakin harapan akan nasib yang lebih baik di tahun yang baru selalu menjadi impian mereka.
Ah kadang kala bagi saya tahun baru seperti awal semester dalam kuliah saja. Saya selalu berjanji dalam hati bahwa awal semester saya akan rajin belajar, baca buku materi kuliah tiap minggu tidak hanya di akhir-akhir saja ketika mau ujian semester dengan sistem SKS (sistem kebut semalam).
Namun fakta berkata lain, banyak kemauan hati, gangguan, kegiatan yang menyebabkan harapan atau janji saya tak terlaksana dan sistem SKS tetap berjalan terus hingga saya lulus
Masalah takdir itu urusan Allah, hal itu tidak perlu kita bantah. Namun proses menjemput takdir itulah usaha manusia yang perlu dikerjakan sebaik-baiknya, kecuali kita mengingkari kredo "Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri berusaha merubahnya".
Pada titik inilah konsistensi dan persistensi kita diuji untuk menggapai harapan di tahun mendatang. Tanpa kedua hal tersebut maka harapan hanya sekedar impian yang tidak pernah datang, persis sama dengan janji saya tiap awal semester kuliah.
Tidak usaha mikir jauh-jauh masalah negara yang di tahun 2019 ini penuh drama dan mengaduk-aduk emosi banyak anak bangsa, masalah diri sendiri saja banyak yang belum kita selesaikan.
Coba lihat resolusi yang yang dibuat di awal tahun 2019 dan bagaimana statusnya sekarang, tercapaikah, di bawah target atau melampaui. Bagi saya lawan terberat untuk mewujudkan harapan yang disusun di awal tahun baru adalah diri saya sendiri.
Bagaimana membuat diri sendiri fokus, konsisten dan persisten menuju target yang sudah ditentukan merupakan tantangan yang paling berat untuk di atasi. "Jihad yang paling utama adalah seseorang berjihad [berjuang] melawan dirinya dan hawa nafsunya" hadits ini begitu mengena pada diri saya sendiri.
Bukan orang lain, anak, atau isteri, justru diri sendiri beserta hawa nafsu yang membuat harapan, sasaran dan target yang ingin dicapai seringkali meleset dan terkadang malah berbelok arah. Peran orang lain dan lingkungan tidak sebesar diri sendiri dan hawa nafsu dalam mempengaruhi gerak langkah kita menjemput impian.
Silahkan membuat resolusi sebanyak-banyaknya, harapan, target, sasaran 2020 yang ingin dicapai dalam setahun mendatang. Kalau semua harapan maupun target tersebut adalah kebaikan, maka pantas untuk kita perjuangkan menjadi kenyataan. Pun demikian, memanage diri sendiri dalam rangka mewujudkan semua harapan tersebut amat sangat diperlukan.
Karena keberhasilan usaha manusia lebih banyak ditentukan dirinya bukan oleh orang lain. Maka jangan salahkan orang lain ketika tujuan kita kita tak tercapai, evaluasilah diri kita sendiri. Semakin kita menyalahkan orang lain dan keadaan, maka akan semakin jauh kita dari tujuan dan tidak akan pernah menjad besar serta dewasa.
MRR, Jkt-30/12/2019