Mohon tunggu...
Mohammad Rasyid Ridha
Mohammad Rasyid Ridha Mohon Tunggu... Buruh - Bukan siapa-siapa namun ingin berbuat apa-apa

Pekerja di NKRI Pengamat Sosial, pecinta kebenaran...Masih berusaha menjadi orang baik....tak kenal menyerah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kalau Cuma Gitu Aja Sih, Saya Juga Bisa

14 Februari 2019   11:37 Diperbarui: 14 Februari 2019   11:42 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sering kita berkata "Kalau cuma gitu aja sih, saya juga bisa" saat melihat orang lain, entah itu teman kerja, kawan, saudara atau bahkan orang yang tidak dikenal sama sekali berhasil melakukan suatu hal atau menghasilkan suatu produk yang kemudian mendapatkan apresiasi dari orang lain, perusahaan bahkan pasar. 

Padahal yang dilakukan orang tersebut kalau dipikir-pikir merupakan sesuatu yang sederhana, tidak rumit dan sering kita temui dalam keseharian. Namun dengan pengemasan yang bagus, presentasi yang menarik, serta ajakan yang mengena, orang tersebut bisa menjadikan ide yang sederhana itu menjadi sesuatu yang woww.

Tidak perlu malu mengakui kalau kita pernah mengucapkan "Kalau cuma gitu aja sih, saya juga bisa" atas keberhasilan orang lain. Dahulu saya juga termasuk orang yang sering mengucapkan kalimat tersebut kok. Namun sekarang sudah saya tinggalkan pengucapan kalimat tersebut, karena menurut saya tidak ada bagus-bagusnya makna yang terkandung di dalamnya. 

Kalimat tersebut malah cenderung negatif pengaruhnya, menunjukkan bahwa kita tidak mau mengapresiasi keberhasilan orang lain, cenderung iri dan dengki dimana ini merupakan salah satu penyakit hati yang bisa berbahaya. Walaupun dengan ide sederhana, orang lain telah berhasil melakukannya, sudah mempraktekannya, sementara kita kepikiran saja juga tidak.

Saat kalimat negatif tersebut diucapkan, sebenarnya kita sedang menunjukkan pada orang lain bahwa kita adalah orang yang kalah, tidak ikhlas dan bisanya hanya menggerutu. 

Seharusnya keberhasilan atau kesuksesan orang lain kita syukuri, karena menjadi motivasi bagi kita agar bisa mengikuti jejaknya, dan keberhasilan tersebut tentu akan berdampak baik bagi orang lain, perusahaan bahkan umat manusia. Perlulah kita berinstropeksi diri, mengapa pikiran kita tidak bisa menemukan kehebatan sebuah ide sederhana dalam kehidupan sehari-hari.

Barangkali pepatah "Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan tampak" masih relevan dengan kondisi di atas. Memang naluri manusia sering melupakan hal-hal yang berada di dekatnya atau yang menyangkut orang-orang dekatnya, namun lebih perhatian pada orangatau hal yang berada jauh darinya. 

Jadi yang terjadi ya seperti itu, ide sederhana namun efeknya dahsyat sering tidak terpikir. Kita cenderung lebih mengutamakan ide-ide yang "tampak hebat dan rumit" biar dianggap hebat padahal eksekusinya sangat sulit. Saat orang lain muncul dengan ide sederhana namun berhasil, iri hati kita kemudian muncul.

Saya yakin saat Nadiem Makarim menciptakan platform untuk mempertemukan penumpang dan tukang ojek yang sekarang sangat terkenal dengan nama aplikasi GO-JEK pasti banyak orang yang yang berkata "Kalau cuma gitu aja sih, saya juga bisa". Mungkin ada beberapa orang yang telah memikirkan hal yang sama seperti Nadiem, namun bedanya mereka hanya berpikir sementara Nadiem benar-benar merealisasikan idenya. Sebuah ide yang sederhana, namun punya kekuatan yang dahsyat dan bersumbangsih banyak terhadap perekonomian Indonesia.

Saat ini ketika menemui kejadian keberhasilan orang dalam mewujudkan ide-ide sederhana yang mereka miliki maka respon saya sudah berubah jadi "Masya Allah, gila idenya dahsyat, gak kepikiran saya hal itu". Saya merasa harus mengapresiasi kesuksesan orang, tidak lagi menebarkan iri hati dan dengki. 

Justru saya menjadi tertarik menggali dan mempelajari filosofi dari ide-ide yang telah mereka ciptakan dan wujudkan. Bagaimana cara mereka menjemput kesuksesan juga suatu hal yang menarik untuk diketahui. Bukankah itu semua merupakan pengetahuan yang berguna bagi kita semua. Pengetahuan yang bisa kita terapkan juga dalam dunia kerja, bermasyarakat dan kehidupan sehari-hari. Jadi rasa syukur saya atas keberhasilan orang lain adalah dengan tidak lagi mengucapkan "Kalau cuma gitu aja sih, saya juga bisa".

MRR, Cbn-14/02/2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun