Mohon tunggu...
M Jazuli Rahman
M Jazuli Rahman Mohon Tunggu... Guru - Guru, pegiat outdoor, aktivis kebencanan.

Mrjazuli@gmail.com https://www.instagram.com/jazuli_rahman/ https://www.facebook.com/jazuli.rahman

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berburu Nila Babon di Waduk Riam Kanan

27 Maret 2021   14:55 Diperbarui: 29 Maret 2021   16:50 3135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cahaya merah fajar di Waduk Riam Kanan| Foto: Dokumentasi Pribadi

Maka dari itu sering dilihat walau lokasi sama, umpan sama bahkan berdampingan memancing tetapi bisa berbeda hasil.

Bagi paunjunan yang niatnya tidak mencari ikan banyak itu tidak mengapa. Seperti halnya Tarmizi dari grup pancing Pilanduk. 

Baginya memancing ini hanya hiburan, ikan hasil tangkapan diberikannya kepada kawan yang ingin membawa pulang. "Saya ikut cari ramainya saja, wisata mancing, hilangkan kejenuhan setelah satu minggu bekerja di kantor," ucapnya.

Dokumentasi Pilanduk
Dokumentasi Pilanduk
Setelah lama di spot pertama kami belum mendapatkan nila babon, kami beralih ke lokasi lain. Lokasi kedua kali ini berada di daerah teluk. Biasanya banyak ikan berkumpul di lokasi teluk seperti ini. 

Sama halnya dengan spot pertama ikan nila banyak didapat paunjunan Pilanduk ini. Setiap anggota yang strike disambut gembira oleh yang lain. 

Suasana santai dan bercanda saat memancing menambah kehangatan dan persaudaraan. Meski strike kami hanya mendapatkan nilai kecil-kecil. Kami masih belum mendapatkan ikan nila babon yang dicari.

Pukul 12.30 kami sudah berada di spot ketiga. Masih di kawasan jungur, kali ini kami mencari teluk yang pohonnya rindang. Lokasi yang nyaman sambil memancing dan istirahat. 

Bekal yang kami bawa dihabiskan di lokasi ini. Sebenarnya klotok juga menyediakan kompor. Jika paunjunan mau memasak bisa digunakan.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
"Biasanya ada yang rajin memasak. Ikan hasil tangkapan bisa langsung dimasak dan dimakan bersama-sama di perahu," kata fadli.

Makan siang bersama di perahu dengan pemandangan danau seperti ini akan memberikan kesan yang sangat nyaman. Sambil makan siang mata dimanjakan pemandang air danau, kanan kira pepohonan yang rindang. 

Tidak ada suara berisik seperti kehidupan di kota. Kita hanya bisa mendengarkan suara alam, gemericik air, desiran angin,dan suara burung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun