Mohon tunggu...
Muhammad Rifki Kurniawan
Muhammad Rifki Kurniawan Mohon Tunggu... Insinyur - Artificial Intelligence Engineer

Artificial Intelligence Engineer di Nodeflux, startup Vision AI di Indonesia. Tertarik dalam eksplorasi dan diskursus mengenai Artificial Intelligence, Machine Learning dan Computer Vision.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sinopsis Buku The New Digital Age -Eric Schmidt & Jared Cohen-

26 September 2017   19:04 Diperbarui: 3 Oktober 2017   12:21 1887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak banyak yang menyadari pengaruh internet terhadap kehidupan manusia saat ini. Begitulah menurut Eric Schmidt & Jared Cohen yang dalam penggalan bukunya mengatakan bahwa internet adalah satu dari segelintir hal yang dibangun oleh manusia tapi tidak benar-benar dipahami. Siapa yang menyangka bahwa internet yang semula hanya sebagai alat transmisi informasi elektronik yang menghubungkan antarkomputer menjelma menjadi saluran energi super yang menyentuh segala aspek kehidupan.

Dahulu manusia berkomunikasi melalui mulut ke mulut dengan kecepatan suara dalam jangkauan yang cukup sempit. Ketika ada isu mengenai penculikan sebuah motor dalam suatu kampung misalnya, mungkin maksimal keterjangkauan informasi hanya bisa didapatkan oleh orang yang berada di kampung sebelah.

Namun, ketika tindakan kriminal tersebut terjadi pada era digital seperti saat ini, yang terjadi akan sangat berbeda. Berita tersebut akan dapat dengan mudah disebarluaskan hanya dengan beberapa ketikan dan sentuhan layar ponsel pintar. Internet dengan kemampuannya akan bisa menjangkau segala kalangan dan rentang wilayah tanpa batas. Internet telah merubah pola, kecepatan, dan jangkauan komunikasi antara satu sama lain. Perkembangan teknologi membuat informasi dapat berpindah dari satu titik ke titik lain dengan kecepatan cahaya, secara masif, random, dan tanpa batas jangkauan tertentu.

Menurut Eric Schmidt & Jared Cohen, internet merupakan eksperimen terbesar yang melibatkan anarki. Di mana, setiap menit ratusan juta orang menyerap dan membuat konten digital yang tak terhitung jumlahnya dalam dunia maya tanpa kendali hukum bumi. Saat ini, total 2 miliar orang yang terhubung dengan internet di seantero dunia. 

Setiap individu dengan mudah menuliskan gagasan-gagasannya, komentar di kolom informasi, atau mengupload foto momen terbaiknya yang secara real time dapat langsung dilihat oleh seluruh orang yang terhubung dengannya. Perilaku tersebut secara tak disadari akan menciptakan peninggalan jejak digital yang bersifat abadi dan bisa diakses kapan pun terlebih oleh manusia yang hidup di masa mendatang. 

Semua perilaku di dunia mayak akan terekam, siapa yang mengirim informasi, apa yang dikirim, kapan informasi tersebut dikirim, dan siapa saja yang menerima dapat terlacak dengan jelas dan tepat. Dampaknya, era digital akan mampu menciptakan kemudahan yang menciptakan efisiensi dalam segala pekerjaan manusia yang akan membawa kemajuan dan inovasi secara eksponensial ataupun bisa sebaliknya yang justru menjadi pemicu konflik yang bisa menghancurkan peradaban manusia.

Eric Schmidt & Jared Cohen yang pernah bekerja di Google telah berkeliling ke tiga puluh lima negara untuk bertemu para pemimpin politik, pengusaha, dan aktivis untuk mengetahui tantangan yang mereka hadapi. Selama perjalanan tersebut Eric Schmidt & Jared Cohen menarik benang merah mengenai potensi teknologi internet dan permasalahan yang akan dihadapi pada masa depan. Buku ini membahas prediksi permasalahan yang akan dihadapi oleh sebuah negara atau individu-individu yang menjadi elemen pengguna internet seperti persoalan privasi dan keamanan, masa depan perang dan intervensi, diplomasi, revolusi, dan terorisme. 

Seperti misalnya adalah bagaimana model baru terorisme yang akan terbentuk pada era digital seperti saat ini. Di mana, terorisme masa depan akan bergerak meliputi aspek fisik dan virtual, mulai perekrutan hingga pelaksanaan. Internet akan membuat jangkauan terorisme semakin luas. Begitu konektivitas meluas, risiko itupun semakin besar. Sistem prekrutan maya akan menjadi alternatif baru ketika pemerintah telah melakukan antisipasi terorisme melalui dunia nyata. 

Seperti yang terjadi di Irak, di mana ketika mereka mengunjunginya pada tahun 2009, mulai menyadari betapa mudahnya seorang warga menjadi teroris di sana. Alat merakit bom dan panduan pembuatan tersedia di mana-mana dan dapat dengan mudah diakses oleh calon teroris. Begitulah salah satu dampak besar era digital terhadap satu sisi kehidupan. Sisi lain kehidupan akan dikupas secara dalam seperti bagaimana privasi dan kemanan data pribadi pada era digital dan bagaimana alternatif solusinya, bagaimana model perang masa depan yang tidak hanya melibatkan perang fisik tetap tidak kalah dasyatnya adalah dampak dari perang cyber yang juga patut diwaspadai.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun