Mohon tunggu...
Ibrahim Aji
Ibrahim Aji Mohon Tunggu... Insinyur - self learner

as long as I live, so long do I learn

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Hindari Hedonisme!

17 Maret 2016   10:17 Diperbarui: 17 Maret 2016   10:22 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tulisan ini pribadi pengalaman saya sendiri, mungkin ini gabungan antara curhat dan mengingatkan untuk yang lainnya, yaitu hindari sifat hedon!

Untuk anak muda seukuran saya (masih muda, serius!), gaji pertama adalah hal yang sangat menggembirakan, tentunya dengan diikuti gaji kedua, ketiga dan keempat. Apa yang dulu sekiranya ingin membeli barang menggunakan uang orang tua, sekarang bisa membeli barang menggunakan uang sendiri. Ada rasa bangga gimana gitu, mungkin orang lain biasa saja tapi bagi saya luar biasa xD.

Sayangnya, dengan mempunyai uang sendiri, dan belum mempunyai tanggungan apa - apa, saya nafsu melihat barang - barang yang mewah, seperti handphone dan laptop. Pertama kali saya mencicil adalah dengan mencicil handphone Nexus 5 yang dulu waktu pertama keluar seharga 6 juta rupiah, padahal waktu itu saya punya handphone Lenovo P770 yang masih mumpuni. Bosan dengan Nexus 5, saya jual dan gonta - ganti hp yang lain hanya sekedar ingin mencoba, dan mungkin ingin memamerkan, "saya punya ini loh!". Kemudian mencicil motor Verza 150 yang waktu itu harga pasarannya 17 juta, dicicil selama 12 bulan. Entahlah, lama kelamaan saya berpikir, do I need this? Apakah saya benar benar membutuhkannya? 

Pemikiran itu muncul ketika, tabungan kok gak nambah - nambah, yang ada cenderung terus berkurang menutupi cicilan dan membeli barang - barang yang lain. Kalau dipikir lagi, dengan handphone Lenovo P770 saya masih bisa digunakan ko dan tidak kalah dengan handphone mahal ditambah baterenya yang awet. Kemudian motor, mungkin lebih baik saya membeli motor bebek atau matik yang harganya lebih murah, dan tidak mencicil. Taruhlah 3 atau 4 bulan 80% gaji saya tabung untuk kemudian membeli motor bebek harga 12 juta-an, tentunya bebas pusing dari membayar cicilan bulanan. Belum ada tanggungan pula waktu itu, dan tempat kerja dekat dengan rumah. 

Satu tahun berlalu, saya pindah kerja di tempat yang sekarang, alhamdulillah menjadi abdi negara di suatu daerah di Jawa Timur. Walaupun gaji setengah dari gaji yang lama, masih bisa hidup kok xD. Bodohnya, sifat hedon saya masih nyangkut, disini saya membeli laptop harga 7,5 juta dengan cicilan 18 bulan dan kamera SLR harga 4,5 juta dengan cicilan 12 bulan! Kalau dipikir sekarang, ko saya bodoh sekali. Waktu itu saya berpikir, masih sama dengan pikiran lama yaitu tidak mempunyai tanggungan apa - apa. Dan sekarang, saya akan segera menikah dengan cicilan kamera sisa 3 bulan dan laptop sisa 13 bulan, yang total cicilannya setengah dari gaji saya. Luar biasa! Luar biasa bodoh maksudnya. Mungkin biaya nikah ada bantuan dari orang tua, tetapi untuk istri, kebutuhan rumah tangga kelak, untuk kontrakan atau membeli rumah? Wallahu a'lam, semoga selalu ada rezeki nya nanti. 

Nasehat untuk yang muda - muda (yang sudah berumur juga boleh), belilah apa yang kamu butuhkan, bukan yang kamu inginkan, sesuaikan dengan penghasilan. Milikilah sifat Qona'ah. Miliki perencanaan hidup yang jelas, kalau sekiranya nanti ingin menikah, harus dipikirkan untuk tempat tinggal, biaya nikah dan lain lain yang tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Berinvestasi lah, baik dunia akhirat, uangnya lebih baik dialihkan untuk membeli emas atau ditabung membeli hewan kurban yang manfaatnya jelas. 

Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun