Mohon tunggu...
Muhammad RasyidHisyam
Muhammad RasyidHisyam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanya seorang mahasiswa

Hanya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Nature

"Netizen" (Net-Zero Emissions) Kunci untuk Melestarikan Bumi

24 Oktober 2021   23:27 Diperbarui: 25 Oktober 2021   00:03 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keberadaan teknologi sebagai penunjang kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat dihindari. Semenjak Revolusi Industri pada tahun 1763, kadar emisi yang dihasilkan juga semakin meningkat di udara. Ini menjadi pokok permasalahan di dunia yang berdampak pada bumi secara langsung dan memiliki efek yang berkala di masa mendatang. Di kala pandemi terjadi penurunan emisi karena berkurangnya mobilitas manusia. Hal itu merupakan kabar baik, serta langkah awal untuk mencapai target net-zero emissions (NZE) di tahun 2060.

Emisi berupa karbon yang berlebihan di udara menyebabkan global warming dan climate change. Emisi sendiri dihasilkan manusia secara alami melalui bernapas. Namun, efek karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan manusia tidak sebanyak efek gas rumah kaca. Efek gas rumah kaca menjadi penyumbang terbesar dalam pemanasan global. gas rumah kaca menggunakan karbon dioksida sebagai patokan. Karbon dioksida yang dihasilkan akan menetap di atmosfer selama 10.000 tahun. Maka dari itu, net-zero emissions menjadi langkah besar untuk melestarikan bumi. 

NZE atau nol-bersih emisi bertujuan menghasilkan karbon negatif, yaitu karbon yang dihasilkan manusia dapat diserap seluruhnya, sehingga tidak sampai menguap ke atmosfer. Penyerapan yang terjadi secara alamiah tentu dibantu dengan produk alam, yaitu hutan, tanah, dan laut dan perairan. Hutan secara global memiliki dampak pada penyerapan sebesar 20%, laut dan perairan 23%, sisanya oleh tanah, serta yang tak terserap menguap ke atmosfer dan menyebabkan pemanasan global. Maka, sudah selayaknya kita membantu alam untuk menyerap lebih banyak emisi dengan cara mencegah deforestasi, mencegah degradasi lahan, menciptakan lingkungan asri dengan menanam pohon lebih banyak. Hal-hal tersebut dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari. 

Lalu, apa yang dapat kita berikan?

Sudah selayaknya kita memberikan dukungan terhadap gerakan NZE, namun dukungan tersebut tidak dapat terjadi dengan melihat saja. Perlu aksi untuk mewujudkannya dengan pentingnya langkah kecil (small step matters) sebagai pemicu karena langkah kecil diharapkan tumbuh seiring tumbuhnya harapan untuk lestarinya bumi. 

Kita semua bisa mulai untuk mewujudkan NZE dengan mengurangi emisi yang dihasilkan per individu, serta mencegah dengan beberapa hal karena hal-hal kecil yang kita lakukan akan menghasilkan dampak yang besar pada masa yang akan datang. Memulainya sejak dini dan kita akan merasakan dampaknya kelak. 

Hal pertama yang dapat kita lakukan, yaitu berhubungan dengan rumah dan isinya. Jika kita sedang tidak menggunakan listrik, sebaiknya kita tidak membiarkannya hidup karena pemakaian yang berlebihan akan berdampak pada banyaknya emisi.  Lalu, kita dapat mulai bepergian dengan kendaraan umum untuk mengurangi jejak emisi yang dihasilkan kendaraan pribadi. 

Mobil dan motor menjadi penyumbang polusi yang cukup besar, terutama di kota-kota dengan mobilitas yang tinggi karena semakin tinggi mobilitas seseorang semakin sering dia akan bepergian. Jika banyak kegiatan yang menggunakan kendaraan pribadi sebagai alat transportasi, maka semakin banyak emisi karbon yang akan dihasilkan. 

Hal lain yang dapat membantu penyerapan, yaitu menggerakan penanaman pohon di lingkungan sekitar. Di lingkungan perumahan, kita dapat mulai menggerakan penanaman satu pohon setiap orangnya. Hal ini cukup efektif membantu jika setiap orang di dalam rumah turut berpartisipasi. Dapat kita bayangkan, jika terdapat empat orang dalam satu rumah dan 10 rumah di lingkungan tersebut, maka terdapat 40 pohon. 

Lalu, mencegah kerusakan di laut dan perairan. Dengan cara tidak membuang sampah sembarangan. Sebanyak 70% sampah plastik berpotensi berakhir di lautan Indonesia, maka dari itu kita harus mengurangi pemakaian plastik di kegiatan sehari-hari seperti mengganti kantong belanja berbahan plastik dengan kantong yang reusable. 

Diharapkan masyarakat dan netizen dapat mendukung "Netizen" (Net-Zero Emissions) dengan menerapkan langkah kecil dalam mengurangi emisi di kehidupan sehari-hari sehingga target pada 2060 dapat terwujud

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun