Mohon tunggu...
M. Rasyid Nur
M. Rasyid Nur Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiun guru PNS tidak pensiun sebagai guru

M. Rasyid Nur, pendidik (sudah pensiun dari PNS pada Mei 2017) yang bertekad "Ingin terus belajar dan belajar terus". Penyuka literasi dan berusaha menulis setiap hari sebagai bagian belajar sepanjang hari. Silakan juga diklik: http://mrasyidnur.blogspot.com/ atau http://tanaikarimun.com sebagai tambahan komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Mengapa ke Pantai?

7 Mei 2022   07:26 Diperbarui: 9 Mei 2022   05:54 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENGAPA ke pantai? Ditanya begitu, Nenek hanya menjawab, suntuk jika di rumah saja. Sanak-keluarga dan saudara sudah pada ke rumah. Silaturrahim Idul Fitri sudah. Berjabat tangan juga sudah. Makan lontong dan ketupat pulut pun sudah sama dirasa. Ya, hari ketiga bolehlah ke pantai. Itulah permintaan Nenek.

Ada enam orang anak Nenek. Masing-masing anaknya sudah punya anak. Jadi, cucu Nenek sudah 10 orang, saat ini. Satu anaknya ada di luar negeri. Bersuami orang Jepang, tinggalnya juga di Jepang. Lima orang anak dengan 9 orang cucu kandung, Nenek ingin mengajak semuanya ke Pantai Pelawan. Ada di Karimun, Provinsi Kepri. Nenek memang bermastautin di Karimun. Persisnya di Kecamatan Meral, Karimun.

Sejak Atok 'tiada' hampir satu tahun lalu, Nenek memang lebih dimanja anak-anaknya yang kebetulan tidak terlalu jauh tempat tinggal mereka. Meskpun setiap anaknya sudah berumah sendiri bersama suami atau isteri masing-masing tapi lokasi rumah masing-masing masih satu tanah dengan rumah tua. Rumah yang dihuni Nenek dan anak bungsunya. Mudah dijangkau. Hanya anak nomor tiga itu saja yang sangat jauh rumahnya. Komunikasi dengan yang satu itu lebih banyak menggunakan handpone saja.

Mengapa ke pantai? Itu pertanyaan salah seorang anak Nenek yang merasa masih beberapa keluarga dan atau tetangga yang belum sempat dikunjungi bersempena Idul Fitri ini. Harusnya semua keluarga yang dekat dan tetangga yang rumahnya masih satu kampung atau satu kelurahan dan kecamatan, harusnya diselesaikan saling kunjungan terlebih dahulu. Namnya juga hari baik bulan baik. Setelah Ramadan, lalu ber-Idul Fitri, maka saling bersilaturrahmi adalah kunci. Kunci menjaga dan merawat persahabatan dan persaudaraan. Salah seorang anak Nenek menyampaikan itu.

Tapi, karena yang mengajak itu Nenek, satu-satunya sosok sepuh yang ada, maka anak-anaknya manut. Nanti, di hari setelah ini kita boleh lagi pergi ke rumah-rumah yang belum sempat dikunjungi. Itulah, akhirnya keluarga Nenek pergi ke pantai. Dengan dua mobil yang dimiliki anak-menantunya, Nenek sangat puas  bersama ke pantai. Menikmati suasana pantai yang ternyata manusianya sudah menyemut pada hari itu. Selamat berwisata dan silaturrahim teruslah dijaga.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun