“Jika kamu mencari orang yang dapat mengubah hidupmu, lihatlah ke cermin.”
Topik mencintai diri sendiri atau self-love sekarang menjadi hal yang sering dibahas, terutama dalam kalangan remaja dan kaum muda. Semakin banyak orang-orang mengenal tentang konsep cinta diri.
Tapi sebenarnya, apa itu self-love? Menurut psikolog Deborah Khoshaba Psy.D, self-love adalah keadaan apresiasi terhadap diri sendiri yang bersifat dinamis, yang tumbuh dari tindakan yang mendukung pertumbuhan fisik, psikologis, dan spiritual kita—tindakan yang membuat kita dewasa. Cinta pada diri sendiri merupakan hal yang sangat penting. Cinta diri dapat mempengaruhi aspek kehidupan kita, seperti kesehatan mental ataupun jasmani, hal seperti sekolah atau kerja, dan juga relasi kita dengan orang lain.
Jika kita ingin mempraktikan cinta diri, kita harus berubah beberapa pokok pikiran yang mungkin negatif bagi kita. Misalnya, kita harus berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Kita selalu dikelilingi oleh orang lain dalam lingkungan hidup. Kita dapat menjadi kompetitif dalam hal-hal dengan orang lain, dan membandingkan diri kita dengan orang lain yang kita mungkin lebih baik dari pada kita.
Juga, kita mungkin memiliki cara bertumbuh, belajar, atau bekerja yang berbeda dari orang lain. Mencintai diri adalah tentang penerimaan diri kita sendiri apa adanya. Maka dari itu, kita harus ketahui bahwa tidak ada manusia yang sempurna, dan kita harus fokus pada apa yang menjadi tujuan dan mimpi dalam hidup kita.
Lalu, kita juga harus mengurangi khawatir perihal pendapat orang lain tentang kita. Dalam hidup, kita tidak bisa membahagiakan semua orang. Juga dengan itu, tidak semua orang layak waktu kita. Dalam segi status sosial, prestasi, ataupun penampilan kita, kita tidak dapat memuaskan semua orang. Terlalu banyak memikirkan tentang pendapat orang lain dapat membuat kita stres.
Mencapai cinta diri juga sangat bergantung pada keputusan kita dalam kehidupan sehari-hari. Cinta-diri bukan hanya pikiran, namun juga merupakan tindakan yang juga kita lakukan untuk diri kita sendiri. Salah satu cara lain mempraktikan cinta diri adalah membuat keputusan yang baik dan logis untuk diri kita sendiri. Keputusan kita, baik kecil maupun besar, dapat memengaruhi kita baik dalam jangka pendek ataupun jangka panjang.
Kita dapat mempraktikkannya dengan mengetahui apa yang baik bagi kita. Cinta diri adalah tentang mengetahui nilai atau self-value kita. Bergaul dengan orang-orang baik adalah contoh mengetahui nilai kita. Teman yang baik akan memperhatikan kita, membuat kita merasa nyaman dan aman dengan diri sendiri, dan menjadi pengaruh yang baik.
Alangkah baik untuk membuat keputusan terbaik untuk tubuh atau pikiran kita. Menjaga rutin yang konsisten, makan makanan yang baik dan bergizi, yang akan memberikan manfaat terbaik bagi pikiran dan tubuh kita. Pengaruh tidak hanya datang dari orang yang kita lihat sehari-hari, tetapi juga dari tempat-tempat seperti media sosial. Sebagai seseorang di internet, kita harus tahu bagaimana menggunakan internet dengan bijak, karena kita tahu, ada orang jahat dan pengaruh buruk di sana.
Jika kita memilih untuk terus mengekspos diri kita pada postingan negatif, kita akan terbawa dan menemukan kegembiraan, hiburan, atau bahkan kenyamanan dalam postingan tersebut. Sekali atau dua kali tidak apa-apa, tetapi bisa terus dan terus. Postingan negatif juga bisa membuat kita ingin mencoba melakukan hal-hal negatif, hal-hal yang dapat merusak pikiran ataupun tubuh kita.
Sebagai remaja, sangat baik untuk mempraktikan cinta diri. Melakukan aksi untuk mencintai diri bermanfaat untuk mempersiapkan masa depan. Mencintai diri sendiri juga dapat membantu jika kita ingin menjadi lebih baik dalam berbagai hal, dalam sekolah, dan lain-lainnya.
