Di sebuah ruang tamu sederhana, seorang ibu sedang mengajari putrinya yang masih duduk di taman kanak-kanak untuk berlatih fisik dengan cara mengambil gambar-gambar yang digantung di dinding. Foto-foto itu disusun dari yang paling rendah---bisa diraih dengan mudah---hingga yang paling tinggi, yang hanya bisa dijangkau dengan melompat.
Ibu tersenyum sambil menunjuk ke salah satu foto.
Ibu: "Ayo, coba ambil foto ibu yang sedang duduk."
Anak itu mengamati sejenak, lalu dengan cepat meraih sebuah foto yang ada di bagian bawah.
Anak: "Ini kah, Bu?"
Ibu: "Ya, Nak... pinter! Ayo, bawa ke sini."
Dengan langkah kecil dan penuh semangat, sang anak berlari ke arah ibunya dan menyerahkan foto tersebut.
Sepuluh menit berlalu...
Ibu menunjuk ke foto yang lebih tinggi, kali ini agak sulit dijangkau.
Ibu: "Ayo, Nak... ambilkan lagi foto ibu yang sedang di bus."
Anak itu melihat ke atas, lalu mengerutkan dahi. Dengan tangan di pinggang, dia menatap ibunya dengan ekspresi serius.
Anak: "Ibu ajalah yang ambil! Kan bukan aku yang menaruh foto di situ!"
Ibu terdiam sejenak, lalu tertawa geli. Sementara itu, sang anak masih berdiri di tempatnya, menunggu jawaban.
Ibu: "Hahaha, iya juga ya, Nak... Tapi, gimana kalau kita ambil sama-sama?"
Akhirnya, ibu menggendong anaknya, dan bersama-sama mereka mengambil foto itu sambil tertawa.
