Mohon tunggu...
Mr WinG
Mr WinG Mohon Tunggu... Freelancer - guru

bersepeda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa Kata Mereka tentang Peranan Informatika?

10 Oktober 2024   21:45 Diperbarui: 10 Oktober 2024   21:47 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

KOGTIK PGRI siap menyelenggarakan Olimpiade TIK dan Informatika Nasional ke VI, yang diikuti dengan Seminar Nasional Informatika pada 31 Oktober 2024. Seminar ini mengumpulkan para pengajar dari berbagai penjuru Indonesia untuk berbagi pengalaman dan pandangan mengenai pengajaran Informatika di sekolah masing-masing. Dengan latar belakang pendidikan yang beragam, setiap peserta memiliki cerita unik tentang bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia Informatika.

Lili Setyowati dari SMP Negeri 1 Sampang, Cilacap, Jawa Tengah, memberikan pendapat singkat namun penuh makna: "Informatika." Baginya, kata tersebut melambangkan seluruh rangkaian pengalaman dan potensi yang Informatika tawarkan, mulai dari pengenalan dasar teknologi hingga keterampilan lanjutan yang akan mempersiapkan siswa untuk masa depan.

Fida Nur Irawati yang mengajar di SMKN 1 Jrengik, Sampang, Jawa Timur, mengangkat pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam pengajaran Informatika. "Growth Together untuk pembelajaran Indonesia," ujarnya. Fida yakin bahwa Informatika tidak hanya membantu kemajuan pendidikan Indonesia, tetapi juga dapat mendongkrak minat belajar siswa dengan pembelajaran yang inovatif berbasis teknologi. Baginya, IT menjadi jembatan bagi siswa untuk terlibat lebih dalam proses belajar, dengan konteks yang lebih relevan bagi kehidupan mereka.

Sementara itu, Agung Sridarma Wijaya, ST dari SMP Negeri 2 Tulungagung, Tulungagung, menjelaskan pentingnya Informatika dalam kehidupan sehari-hari di era digital. "Pelajaran Informatika sangat penting karena membantu siswa memahami teknologi yang mereka gunakan setiap hari," jelas Agung. Bagi Agung, melihat perkembangan siswa dalam memahami konsep sulit adalah pengalaman yang memuaskan. Namun, tantangan tetap ada, terutama dalam menghadapi perbedaan kemampuan siswa dan tekanan untuk menyelesaikan kurikulum yang padat.

Budhi Suroso dari SMPN 3 Cibitung, Kabupaten Bekasi, menambahkan bahwa Informatika adalah bidang yang sangat menarik dan menantang bagi para siswa. "Sangat menarik dan menantang bagi siswa untuk menambah wawasan dan pengetahuan IPTEK," katanya. Mata pelajaran ini, menurut Budhi, membuka peluang bagi siswa untuk mendalami teknologi yang semakin mendominasi dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.

Radiman Jumanto Siringoringo dari UPT SPF SMPN 2 Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara, menyatakan bahwa menjadi guru Informatika memberikan kepuasan tersendiri. "Senang menjadi Guru Informatika," ucap Radiman. Informatika memungkinkan guru untuk berperan penting dalam membentuk pemahaman siswa terhadap teknologi, yang di masa depan akan sangat berguna dalam kehidupan profesional mereka.

Namun, tantangan tak dapat dihindari, seperti yang disampaikan oleh Yohanes Simarmata, S.Kom dari SMP Negeri 1 Sungkai Utara, Lampung Utara. Ia menekankan bahwa mengajar Informatika bisa sangat menguras tenaga, terutama karena siswa kelas kecil lulusan SD tidak semuanya memiliki keterampilan dasar dalam menggunakan komputer. "Sangat menguras tenaga karena banyak siswa belum bisa menggunakan komputer," ungkap Yohanes, mencerminkan pentingnya pendidikan dasar teknologi yang lebih merata.

Anwar Nasihin dari SDN Cikiwul I, Kota Bekasi, Jawa Barat, menggarisbawahi bahwa di era modern ini, pemahaman dan penguasaan teknologi informasi adalah keterampilan yang sangat penting. "Di zaman modern ini, seseorang sangat penting menguasai dan memahami IT," tegas Anwar. Menurutnya, keterampilan IT tidak hanya diperlukan di dunia kerja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.

Di sisi lain, Doni A Siregar dari Media Informatika, Tangerang, Banten, merasa senang ketika siswa dapat menyelesaikan proyek Informatika, namun ia juga sedih karena banyak sekolah masih terkendala fasilitas. "Senang ketika siswa berhasil menyelesaikan tugas atau proyek, tetapi sedih karena terkendala sarana dan perangkat untuk mengajar," katanya. Doni berharap ada peningkatan fasilitas agar semua siswa dapat belajar Informatika dengan baik.

Arman, S.Pd dari UPT SMPN 2 Batipuh Selatan, Tanah Datar, berbagi pengalaman tentang suka duka menjadi guru Informatika. Mengajar Informatika, menurutnya, penuh dengan dinamika dan tantangan, tetapi juga membawa kepuasan tersendiri ketika siswa bisa memahami konsep yang diajarkan.

Sementara itu, Icha Feronika, S.Pd., Gr dari SMP Negeri 11 Kota Jambi, Jambi, memiliki pendekatan yang lebih kreatif dalam mengajar. Baginya, Informatika adalah sarana untuk mengajak anak-anak berimajinasi dan mengeksplorasi dunia digital. "Mengajar Informatika mengajak anak-anak berimajinasi pada dunia digital," katanya. Dengan menggunakan teknologi sebagai alat untuk mengeksplorasi dan berkreasi, Icha berusaha membangun minat siswa terhadap dunia digital yang penuh kemungkinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun