Mohon tunggu...
Muhammad Reyhan
Muhammad Reyhan Mohon Tunggu... lainnya -

Mencari ilmu (agama) wajib bagi setiap muslim (muslim laki-laki dan perempuan), yang namanya kewajiban dosa kafarohnya jika tidak mau mencari ilmu agama

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Dicaci Dihina Hanya karena Belajar Ilmu Agama di Masjid LDII

10 Desember 2013   14:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:06 3487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pengalamanku mengenal agama ini secara kaffah, ber-awal sejak maraknya pembakaran masjid-masjid di berbagai kota di negeri tercinta ini, pasalnya masjid-masjid tersebut tidak digunakan untuk umum hanya digunakan bagi jamaahnya terkhusus.

Dan juga al qur'an dan al hadits-nya dibakar hanya karena didalam mushaf al qur'an ditemukan banyak tulisan-tulisan yang kesannya mencoret-coret firman Alloh, serta hadits-haditsnya dipercaya adalah hadits-hadits palsu karangan Syaikh al Ubaidah.

Dari kejadian itu sekitar di tahun 1999, waktu itu aku masih kuliah di Universitas Muslim Indonesia. Aku bertanya dalam hati "Benarkah tindakan seorang muslim seperti itu?" membakar masjid? membakar al qur'an? membakar al hadits? hanya karena didalamnya dipercaya terdapat banyak tulisan!.

Akhirnya, 2004 semua terjawab pertanyaan aku selama ini.

Aku mencoba ikut ngaji disalah satu masjid dekat rumah di Jakarta, aku tidak tahu pengajian ini pengajian orang-orang LDII. Yang di kaji al qur'an dan al hadits, ternyata orang-orang LDII mengkaji al qur'an dan al hadits dengan "metode" guru membacakan - jamaah mendengarkan, guru menjelaskan - jamaah menulis.

Oh, ternyata al qur'an dan al hadits yang dibakar hanya karena banyak terdapat tulisan itu yaa "milik" orang-orang LDII yaaa...astaghfirullah, padahal tulisan itu makna kata per kata dalam al qur'an dan al hadits kok dianggap "SESAT!" malah "dibakar!" padahal apa bedanya dengan al qur'an dan al hadits terjemahan?

Karena, bagi orang-orang LDII belajar ilmu agama itu harus lewat guru bukan hanya membaca al qur'an dan al hadits yang lengkap dengan terjemahannya, kok hal ini dianggap "SESAT!" astaghfirullah... astaghfirullah... astaghfirullah...

Suatu ketika ada orang yang sholat di masjid LDII, aku memperhatikan celananya menyapu lantai alias "isbal" sebelum berwudlu si fulan masuk WC beberapa kemudian dia keluar dan mengambil air wudlu dan aku yakin si fulan ini kencing berdiri tanpa melepas celana panjangnya, insya Alloh.

Bukannya maksud menghina si fulan, setelah selesai sholat para remaja-pun spontan mengambil kain pel dengan maksud ingin mensucikan masjid dari hadas kecil maupun hadas besar yang terlihat maupun yang tidak terlihat agar supaya semua orang-orang yang mendirikan sholat di masjid itu dapat diterima oleh Alloh ta'ala karena suci dari hadas kecil dan besar salah satu rukun wajibnya sholat bukan!!!

Oh, ternyata masjid yang dibakar itu masjid-masjid LDII yang notabene mengepel masjidnya setelah orang lain sholat,...astaghfirullah hanya karena orang-orang LDII selalu mutawari' dari kesucian masjid malah dikatakan "SESAT!" astaghfirullah... astaghfirullah... astaghfirullah...

Alhamdulillah, aku sungguh amat bersyukur hidup sekali ini bisa mengaji mengenal agama ini secara kaffah di pengajian jamaah LDII yang dikatakan oleh teman-teman aku, saudara-saudaraku LDII orang kafir, LDII khawarij (golongan yang keluar dari dhien), LDII itu sesat.

Suatu cerita dari saudaraku seiman di Makassar,

Jakarta, 10 Desember 2013

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun