Mohon tunggu...
febriana Ratnasari
febriana Ratnasari Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Satu cerita berjuta cinta. Tebarkan rasa cinta mu dengan menuliskan berita baik agar bisa bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Salat di Musala Hotel

30 Januari 2019   03:04 Diperbarui: 30 Januari 2019   04:25 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Curhat, itulah yang akan mengambarkan tulisan mpo kali ini.

Dengan curhat maka kita bisa mengeluarkan unek unek kita dan bisa jadi bahan pelajaran untuk bisa diambil hikmahnya.

Ok kita mulai dengan curhatan Mpo kali ini. Berawal dari mengikuti sebuah acara yang cukup mewah yang sedang meenyelenggarakan launching produk kesehatan di sebuah hotel.

Di acara tersebut menyewa ruangan ballroom sebuah hotel berbintang di kawasan SCBD. Acara megah dengan properti bunga mawar merah dan putih memenuhi ruangan tersebut.

Walaupun rasa makanan di hotel tersebut  agak sedikit asin dan nasi agak lembek tapi pas mencicipi desert nya  wuih mengoda selera.

Sampai akhirnya waktu sholat tiba tapi apa daya sedih sekali mpo melihat di lantai tersebut hanya memiliki satu musola kecil yang hanya memuat 5 orang saja.

Wuih bisa di bayangkan dong, di hotel tersebut khususnya di lantai 8 hanya ada musola kecil yang posisinya nyempil.

Di lantai tersebut   ada 3 ruangan ballrom dan satu ruangan outdoor yang biasa di pergunakan garden party.

Kalau di lihat dari seksama, tempat ini bukanlah musola akan tetapi kamar yang ukuran sangat kecil.

Nah pas mau ambil wudlu kita harus berjalan kira kira 50 meter dari musola, yang lebih mengenaskan dimana tidak ada tempat buat ambil air wudhu . jadi saat itu kita ambil air wudhu lewat wastapel. Wuih kebayang dong saat kita harus membasuh kaki, betapa kita harus hati hati mengangkat dan membasuh kaki. Takut licin dan jatuh.

Terasa miris melihat ruangan musola di hotel tersebut. Karena dibalik nama besar suatu hotel terkenal dengan property yang mewah akan tetapi kita kesulitan dalam beribadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun