Mohon tunggu...
Dea moyansafitri
Dea moyansafitri Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Hallo nama saya Dea Moyan Safitri Saya berkuliah di univ pamulang dengan prodi Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peningkatan Minat Berbelanja Online di Masa Pandemi

10 Mei 2021   22:47 Diperbarui: 10 Mei 2021   22:46 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus Covid-19 menyebabkan dibuatnya banyak aturan baru yang mengharuskan kita semua melakukan aktifiktas dari rumah saja seperti belajar dirumah, bekerja dari rumah dan berbelanja dari rumah. Mau tidak mau internet menjadi teman setia untuk melakukan hal hal diatas dan menjadi tempat mencari hiburan dikala bosan. Salah satu platfrom yang meningkat pesat saat pandemi covid-19 ini ialah platfrom berbelanja online.

Belanja online merupakan kegiatan transaksi  jual beli yang dilakukan melalui e-comerece. Trend berbelanja online ini sebenarnya sudah ada sejak lama, namun dengan semakin berkembangnya tekhnologi belanja online menjadi hal yang lumrah dan mudah.

Bahkan untuk produk-produk sehari-hari seperti sabun shampo pun kini tersedia dionline shop, dengan harga yang bisa dibilang lebih murah.

Fenomena berbelanja online saat pandemi sangat meningkat pesat dengan media promosi Instagram, Youtube, Twitter dan TikTok yang saat ini menjadi platfrom hiburan paling sering dikunjungi. Dari platfrom hiburan ini terjadi trend yang disebut " viral " .

Barang yang viralpun banyak sekali macam jenisnya seperti baju, kosmetik, skincare, makanan, mainan, perabot dapur dan lain lain. Ditambah lagi platfrom berbelanja online kini menawarkan banyak promo seperti potongan harga yang cukup besar, gratis ongkos kirim, cashback dan jaminan keaslian barang.

Promo yang ditawarkan platfrom belanja online ini menimbulkan perilaku hedonic dikalangan masyarakat yang dimana barang yang dibeli belum tentu menjadi barang prioritas atau dapat disebut dengan lapar mata.

Ditambah lagi platfrom berbelanja online kini menawarkan banyak promo seperti potongan harga yang cukup besar, gratis ongkos kirim, cashback dan jaminan keaslian barang. Promo yang ditawarkan platfrom belanja online ini menimbulkan perilaku hedonic dikalangan masyarakat yang dimana barang yang dibeli belum tentu menjadi barang prioritas atau dapat disebut dengan lapar mata.

Pemerintah sendiri bahkan mengeluarkan anggaran untuk mensubsidi ongkir pada harbolnas 2021, hal ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan meningkatnya daya beli masyarakat, produsen dapat meningkatkan produktivitasnya sehingga siklus bisnis berjalan normal. Perekonomian dapat meningkat kembali.

kebijakan ini juga bisa menjadi stimulus bagi pelaku usaha untuk memulai kembali kegiatan bisnis dan solusi untuk mendorong aktivitas ekonomi yang sempat terhambat oleh persoalan pembatasan mobilitas.

DEA MOYAN SAFITRI
PRODI MANAJEMEN S1 UNIVERSITAS PAMILANG

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun