Tulisan ini saya dedeikasikan untuk adik-adik saya yang akan melangsungkan adanga UTBK sebagai syarat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Ujian yang selalu berhasil membuat pesertanya bertanya tanya apakah mereka sanggup melewatinya. Sebagian siswa menghabiskan uang, tenaga, waktu mereka untuk berjam-jam perhari untuk berlatih dan berlatih demi mendapatkan keberhasilan dalam sistem ujian UTBK. Tak jarang yang harus mengulang ditahun kedua dan berlinang air mata saat tau akan hasilnya.
 Bagi kalian yang pernah merasakan pahitnya gagal, baik dalam SNMPTN atau bahkan UTBK ditahun kemarin, percalayah! Bahwa Tuhan tidak akan menggariskan kisah hidup kalian dengan biasa saja, pasti ada sebuah cerita luar biasa yang sudah Tuhan susun untuk kalian. Aku tau, kalian merasa takut, cemas, gelisah dalam menerka apakah kalian bisa menggapai setidaknya mimpi terdekat kalian membahagiakan orang tua. Aku tau seberapa keras usahamu mengejar ketertinggalan dan memantaskan diri untuk apa yang telah kau tetapkan sebagai mimpi.
Pesanku untuk adik-adikku bahwa bekerjalah dengan melibatkan Tuhan, libatkan Tuhanmu dalam setiap urusan. Karena dengan itu kau akan lebih kokoh dalam menghadapi cobaan, aku tau kau adalah orang terbaik dalam menjalankan rencana, tapi perlu kau ingat bahwa Tuhan pemilik alam semesta yang jauh lebih tau takdir mana yang harus kau jalani, bila kau berhasil nanti tolong janganlah berhenti bersyukur atas apa yang telah diberikan. Sia sia usahamu ketika saat kau menyentuh keberhasilan kau menjadi orang yang sombong. Berbahagialah sewajarnya ya adik adik
Dan untuk yang akan gagal dalam utbk nantinya, berbahagialah karena ketika kauberhasil itu adalah pilihanmu, namun ketika kau gagal itu adalah pilihan Tuhanmu. Pasti ada cerita hebat dibaliknya yang akan menyusul setelah dukamu. Kau gagal bukan karena usahamu, bukan pula karena kesalahan kesalahan lainnya, kau gagal karena Tuhan tau kau layak ditempat lain. Kau akan Bahagia dijalan lain.
Sekarang waktunya usaha, waktunya dimana tangan kaki kita gunakan semampunya agar mencapai apa yang kita gariskan sebagai mimpi. Ketika kalian berani bermimpi maka kalian juga harus berani memikul beban yang harus kalian hadapi. Kalian harus menyiapkan diri dalam medan perang. Tangisan dan segala perjuanganmu akan terjawab dihari dimana kau akan menerima hasilnya. Dan apapun garis Tuhan nanti, aku berharap kau akan terus menjadi manusia yang bebrudi pekerti.
