Mohon tunggu...
Motulz Anto
Motulz Anto Mohon Tunggu... Freelancer - Creative advisor

Pemerhati Kebijakan | Wacana Sosial | Pengamat dan Penikmat Kreativitas, Pelaku Kreatif | Ekonomi Kreatif | motulz.com | geospotter.org | motulz@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Heboh, Cara Kebaya Masuk UNESCO

30 November 2022   10:51 Diperbarui: 30 November 2022   11:03 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebaya (Foto: Vinondini Indriati)

Heboh, usulan kebaya masuk ke UNESCO karena diajukan bersama-sama negara tetangga Indonesia yaitu Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam atau istilahnya multi-nation. Sementara komunitas dan banyak pegiat kebaya di Indonesia ingin mengajukannya sendiri saja atau single-nation. Lantas baiknya bagaimana ya?

Jadi kita coba mundur sedikit ya, bahwa pengajuan warisan budaya ke UNESCO ini dahulu memang bisa diajukan oleh negara saja, namun belakangan juga harus melibatkan komunitas, lembaga, atau praktisi dari pelaku kebudayaan tersebut. Jadi jika dulu cukup didaftarkan oleh pihak negara, kini komunitas atau masyarakat harus dilibatkan. Di sini lah munculnya keragu-raguan pengajuan kebaya ini dilakukan bersama negara lain atau sendiri.

Situasinya, jika akan diajukan sendiri oleh Indonesia maka Indonesia hanya bisa mendaftarkan warisan budaya nusantara per dua tahun sekali. Sementara budaya Nusantara yang sedang dalam antrian UNESCO sudah ada jamu, reog ponorogo, tempe, dan kain tenun. Semua ini didaftarkan oleh Indonesia sendirian (single-nation) untuk tahun 2023. Jadi, jika kebaya ingin diajukan juga di tahun ini maka kebaya harus menyelak antrian jamu yang sudah masuk daftar on-going nomination 2023. Tapi, jika diajukan bersama (multi-nation), maka pengajuan dapat dilakukan setiap tahun. Dengan kata lain kebaya bisa diajukan tahun ini tanpa harus menunggu atau menyelak antrian.

Kebaya moderen (Foto: Vinondini Indriati)
Kebaya moderen (Foto: Vinondini Indriati)

Contoh warisan budaya yang diajukan secara multi-nation dan berhasil lolos ke dalam daftar warisan budaya dunia UNESCO adalah pantun. Pantun diajukan secara multi-nation oleh Indonesia dan Malaysia tahun 2020. Kesuksesan inilah yang kemudian ingin dilanjutkan dengan mengajukan kebaya. Karena budaya kebaya ini juga ada di Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei.

Semoga, pihak-pihak yang berkepentingan dan terkait kesehariannya dengan kebaya bisa segera menemukan jalan keluar yang baik, bijak, dan membawa manfaat buat banyak pihak. Tentunya.. kita semua sangat mendukung jika kebaya bisa masuk ke dalam warisan budaya UNESCO... yekan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun