Mohon tunggu...
Imanuel More Ghale
Imanuel More Ghale Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Yang menatap realitas tanpa tenggelam.... Yang menerabas fakta tanpa keegoan... Yang menyibak alam tanpa merusak... Yang mempertanyakan metafisik tanpa kelelahan... Memaknai ada-nya dalam tanya... Meretas asa dalam nyata... Menuju Kesempurnaan... Aku More... catatan2 (notes) yang perlu ku bagi sebut saja morenotes

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Spanduk Caleg Numpang Gratis di Pagar Tembok Kementerian Pertanian

5 Januari 2014   18:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:07 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagar tembok milik salah satu Ditjen Kementerian Pertanian di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, telah berubah menjadi lokasi pemasangan spanduk. Terdapat lima spanduk yang terpampang di pagar tembok yang terletak di Jalan Pertanian II itu. Entah karena tidak ada yang melarang atau karena tak ada lokasi lain yang memungkinkan pemasangan spanduk, tembok itupun beralih fungsi untuk menjadi media sosialisasi. Tiga di antara spanduk-spanduk tersebut adalah spanduk berisi sosialisasi seputar pajak dari pemerintah dan instansi terkait, masing-masing dari Ditjen Pajak, Pemprov DKI Jakarta dan Bank DKI. Sementara itu, dua spanduk lainnya atas nama dua calon anggota legislatif. Spanduk pertama milik Etika Hia, caleg DPRD DKI Jakarta dari Partai Gerindra dan spanduk Caleg PKS bernama Rifkoh Abriani. "Kalau dari pemerintah sih wajar-wajar saja karena dipasang di lokasi milik negara. Lagian, wajar bila pemerintah melakukan sosialisasi lebih intensif tentang pembayaran pajak," ujar Feby, warga Pasar Minggu yang ditemui di lokasi, Minggu (5/1/2014). Menurutnya, yang perlu dikritisi adalah pemasangan spanduk-spanduk politisi yang terkesan "numpang ruang". Rustam, warga lainnya yang melintas di lokasi mengaku telah melihat keberadaan spanduk-spanduk tersebut dalam dua pekan terakhir. Yang lebih awal adalah spanduk milik instansi pemerintah. Dua spanduk lainnya milik caleg muncul belakangan. Menurutnya, spanduk-spanduk tersebut dipasang pada malam hari dengan sepengetahuan oknum aparat. "Biasanya ada setoran dikit buat oknum aparatnya biar spanduknya tetap aman dan enggak diganggu," terangnya. [caption id="attachment_313889" align="alignleft" width="300" caption="Dua spanduk caleg DPRD DKI Jakarta yang dipasang di pagar tembok Kementerian Pertanian."][/caption] Baik Feby maupun Rustam berharap keberadaan spanduk-spanduk caleg tersebut segera ditertibkan aparat. Selain agar tidak mengganggu pemandangan umum, pembiaran atas spanduk-spanduk yang ada bisa menyebabkan kemunculan alat-alat peraga milik politisi lainnya, terutama mereka yang mencari jalan pintas dan murah untuk sosialisasi kampanye politik.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun