Mohon tunggu...
Marihot Simamora
Marihot Simamora Mohon Tunggu... -

Wiraswasta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pluralisme dalam Sepiring Nasi

20 September 2018   20:21 Diperbarui: 20 September 2018   20:38 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamil Zeb Tumori, Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga Provinsi Sumatera Utara. (Foto Istimewa)

MEREKA akrab duduk bersila. Sesekali tertawa lepas.  Bersendau gurau. Sebentar, makanan telah dihidangkan di tikar yang digelar di lantai ruang tamu. Lauknya ikan bakar. Sambal goreng, sayur berkuah santan, dan ikan asin, melengkapinya.

Siang itu, Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga Jamil Zeb Tumori kembali menghadiri undangan makan dari seorang abang penarik becak bermotor bernama Yusnan Siregar (46), di rumahnya di Jalan Sisingamangaraja, Gang Kenanga, Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan.

Suasana makan siang di salah satu rumah warga. (Foto Istimewa)
Suasana makan siang di salah satu rumah warga. (Foto Istimewa)
Undangan serupa kerap datang. Baru-baru ini, dari seorang ibu rumahtangga, Rebecca Sitinjak di Kelurahan Aek Muara Pinang, Kecamatan Sibolga Selatan.

Juga ada dari keluarga Agus (20), seorang pemuda korban perdagangan manusia yang sempat ditahan di penjara Kajang, Malaysia. Rumahnya di Gang Kenanga, Kelurahan Simaremare, Kecamatan Sibolga Utara.

Kemudian, dari Ibu Merry, salah satu warga Rusunawa Sibolga di Kelurahan Aek Manis, Kecamatan Sibolga Selatan.

Begitu pun dari keluarga Pak Lase warga Kelurahan Pancuran Kerambil, Kecamatan Sibolga Sambas.

Totalnya sudah ada puluhan undangan. Semua tak diduga-duga. Bukan settingan. Mengalir begitu saja. Meski sekedar jamuan biasa ala rumahan, tapi nilai silaturahminya sangat tinggi. Sebab niatnya lahir dari hati rakyat jelata.

Justru awalnya keluarga pengundang itu yang ragu-ragu. Benarkah seorang pimpinan legislatif mau makan di rumah kami?

"Saya ditelepon warga. Katanya dia ingin berterimakasih dengan mengajak saya makan. Ya sudah, biar gak bikin repot, saya yang datang ke rumah bapak atau ibu," kata Jamil Zeb Tumori.

Suasana makan siang di salah satu rumah warga. (Foto Istimewa)
Suasana makan siang di salah satu rumah warga. (Foto Istimewa)
Mengingat si pengundang orang-orang kecil, Jamil tidak mengajak banyak orang. Paling banyak 5 orang. Agar tidak malah membebani. Menu yang disajikan pun diharapkan sebagaimana makanan sehari-hari di rumah itu. Apa adanya saja.

Kenapa warga senang mengundangnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun