Mohon tunggu...
Monique Rijkers
Monique Rijkers Mohon Tunggu... profesional -

only by His grace, only for His glory| Founder Hadassah of Indonesia |Inisiator Tolerance Film Festival |Freelance Journalist |Ghostwriter |Traveler

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diduga Terkait Gafatar, PNS di Surabaya Menghilang

12 Januari 2016   08:20 Diperbarui: 12 Januari 2016   08:35 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                 Kasus Orang Menghilang di Surabaya karena diduga terkait Gafatar

          Faradina Ilma, 25 tahun adalah seorang PNS di Pemprov Jawa Timur. Sejak 1,5 tahun terakhir Faradina Ilma pindah dari Semarang ke Surabaya untuk bekerja. Namun mendadak sejak 21 November 2015, ibunda Faradina Ilma (Ibu Nurul) tak lagi dapat mengontak putrinya. Ibu Nurul terakhir bertemu muka dengan putrinya pada 5 November 2015, kontak terakhir hanya melalui Whatsapp. Setelah WA terakhir itu, Ibu Nurul tak lagi bisa mengontak putrinya. Lulusan Planologi Undip ini menghilang. Melalui teman kosnya, Ibu Nurul mendapat informasi kamar kos Faradina Ilma tidak terkunci dan ketika teman kos masuk ditemukan surat pamit untuk teman kos sedangkan surat pamit untuk keluarga dikirim melalui jasa pengiriman surat. 26 November 2015, Ibu Nurul pun melaporkan kehilangan anaknya ke polsek domisili anaknya namun hingga kini belum ada perkembangan penyelidikan.

         Lewat sambungan telepon, Ibu Nurul mengisahkan kepergian anaknya yang diduga berkaitan dengan Gafatar. Menurut Ibu Nurul, putrinya bergabung dengan Gafatar sejak tahun 2011, sejak masih  kuliah di Semarang. Meski menurut ibunya, sejak pindah ke Surabaya, Faradina Ilma sudah tidak bergabung dengan Gafatar. Saat masih di Semarang, berbagai kegiatan positif dilakoni Faradina Ilma bersama organisasi ini. Kerja bakti, membantu di Posyandu, membantu lansia. Selama bergabung dengan Gafatar, Faradina Ilma mulai berubah perilakunya. Menurut Ibu Nurul, ia bukan lagi anak yang penurut namun mulai suka mendebat ibunya. Pokok perdebatan soal agama, kenabian hingga Ilah Abraham. "Di Gafatar, seperti mencampuradukkan semua agama. Anak saya salamnya beda," kata Ibu Nurul. Semula Faradina Ilma adalah anak yang rajin, baik, berprestasi, lulus S1 cum laude dan dengan mudah diterima sebagai PNS di dua tempat di Jakarta dan Surabaya. Faradina Ilma memilih di Surabaya. 

        Jika melihat aktivitas dunia maya Faradina Ilma, ia berlangganan akun Youtube Gafatar. Di Twitter, ia mendefinisikan dirinya "an ordinary girl who is still learning to be wise person". Ia pun menyebut dirinya "a seeker of truth". Di mana kamu sekarang, Faradina Ilma? Apakah pencarianmu akan kebenaran membuatmu nanar? Pulanglah....ibumu menanti.  Semalam pun ia masih berharap. 

      "Mbak, apakah Mbak bisa ya ke Kalimantan? Itu yang Dokter Rica kan di Kalimantan, coba diselidiki Mbak, siapa tahu anak saya bisa ketemu." Saya memahami rasa putus asa Ibu Nurul yang sangat berharap menemukan putrinya kembali karena itulah saya menuliskan di Kompasiana, berharap siapapun yang mengetahui keberadaan Faradina Ilma, tolong kontak saya melalui Kompasiana. Saya berharap ada kabar baik segera. Terima kasih. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun