Mohon tunggu...
Monique Rijkers
Monique Rijkers Mohon Tunggu... profesional -

only by His grace, only for His glory| Founder Hadassah of Indonesia |Inisiator Tolerance Film Festival |Freelance Journalist |Ghostwriter |Traveler

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Zionisme Vs Iman Kristen

16 Desember 2017   08:33 Diperbarui: 16 Desember 2017   09:26 5507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu ayat penting aliyah muncul di Kitab Nabi Zakharia 12:10 yang menyebut Yerusalem sebagai lokasi pencurahan Roh Kudus bagi orang Yahudi pada akhir zaman.  Saat itulah orang Yahudi akan melihat Mesias sehingga keberadaan Yerusalem menjadi signifikan karena berkaitan dengan kedatangan Yesus yang kedua kali. Berkat narasi Kitab Suci maka Yerusalem dipandang secara khusus dan memiliki keistimewaan.

Namun sebelum aliyah, terjadi diaspora orang Yahudi dari Yerusalem akibat penjajahan dan penaklukkan berulang-ulang. Berbagai bangsa pernah menjajah Yerusalem, sebut saja Babilonia, Persia, Romawi, Umar bin Khattab, Ottoman, Perang Salib hingga pembagian wilayah yang ditentukan oleh Inggris. Namun Kitab Suci mencantumkan janji bahwa meski TUHAN telah menyerakkan bangsa Yahudi ke antara bangsa-bangsa, ke tempat-tempat yang jauh, namun mereka akan kembali (Kitab Zakharia 8:7-8, 10:8-9). Dunia menyaksikan penggenapan Kitab Zakharia 2:6 dan Kitab Nabi Yeremia 23:8 ketika orang Yahudi dari Rusia berbondong-bondong mudik ke Israel atau aliyah. Bagaimana bisa diketahui pasti dari Rusia? Sebab pada kedua ayat itu ditulis "dari utara", Rusia secara geografis memang terletak di utara Yerusalem.

Dengan demikian aliyah bukanlah sekadar gagasan seorang Theodor Herzl yang berkaitan dengan Holokaus, seperti yang dituding banyak orang. Justru sebaliknya, aliyah sudah diyakini akan terjadi ke lokasi tempat di mana Israel sekarang berada. Sebab itulah Israel adalah sentral eskatologi (ilmu tentang akhir zaman) karena keberadaan Israel adalah syarat mutlak kepulangan orang Yahudi, kepulangan orang Yahudi berarti akhir zaman sudah di ambang pintu. Keberadaan Israel sebagai negara  pada 1948 setelah mengalahkan Mesir, Yordania, Suriah, Lebanon dan Irak serta kembalinya Yerusalem bagian timur sebagai wilayah milik Israel pada tahun 1967 dari tangan Yordania (bukan Palestina) setelah Perang Enam Hari semakin meneguhkan status Israel.

Atas dasar inilah bangsa Israel sangat posesif terhadap Yerusalem. Lalu bagaimana sikap orang Kristen? Mengacu pada teologi Kristen, Yerusalem berkaitan erat dengan kehidupan Yesus. Tertera di Kitab Suci, Yesus bersama keluarganya datang merayakan Paskah dan Hari Raya Yahudi lainnya. Bagi umat Kristen, di kota inilah Yesus menggenapi segala sesuatu yang dinubuatkan oleh para nabi terutama dalam hal kelahiran, penyaliban, kematian, kebangkitan, kenaikan ke surga dan turunnya Roh Kudus.

Pasca Yesus terangkat ke surga, kekristenan berawal dari Yerusalem. Sejarah awal kekristenan mencantumkan Yakobus, saudara Yesus sebagai Kepala Gereja pertama di Yerusalem. Rasul Paulus yang saat itu menginjil di wilayah Turki bahkan mengantar sendiri bantuan untuk orang-orang kudus yang ada di Yerusalem (Roma 15:25) dan Rasul Paulus meluangkan waktu beribadah di Yerusalem (Kisah Para Rasul 24:11). Atas dasar inisesungguhnya pasca Yesus, umat Kristen tetap berkaitan dengan Yerusalem. 

Selain Yerusalem, sejumlah kota di Israel berkaitan erat dengan kisah-kisah dalam Kitab Suci. Contohnya Betlehem, kota kelahiran Yesus dan Raja Daud, Hebron adalah kota tempat Daud dilantik sebagai Raja Israel serta Yerikho, kota pertama yang dimasuki bani Israel di bawah kepemimpinan Yosua. Kota-kota itu kini sudah diserahkan oleh Israel kepada Palestina demi perdamaian. Meski kota-kota itu bukan lagi di bawah kekuasaan Israel, fakta historis tentu tak tergantikan.

Karena beberapa kota sudah hilang, bangsa Israel demikian posesif terhadap Yerusalem yang merupakan kota warisan bagi suku Benyamin (adik Yusuf, anak Yakub). Bagi kekristenan, Yerusalem yang dibangun Raja Daud menjadi lokus penting akhir zaman, tempat Mesias akan datang kedua kali. Nubuatan kedatangan pertama sudah terjadi di Betlehem 2000 tahun lalu, momen yang selalu dirayakan saban tahun dengan sukacita. Natal menjadi penting karena mengingatkan kita, nubuatan kedatangan kedua akan terjadi. Selamat Natal. [Monique Rijkers]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun