Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Makam Suci dan Batu Tempat Jenazah Yesus Dibaringkan, di Sini Kebangkitan Itu Terjadi

19 Juli 2021   19:48 Diperbarui: 19 Juli 2021   20:46 1877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Mereka membagi-  bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku." Ini penggenapan dari nubuat Daud  yang  tertulis  juga di dalam Injil Yohanes 19:23-24  "Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaianNya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian - dan jubahNya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja... mereka berkata...' Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya"

DOKPRI
DOKPRI
Disini permenunganku  berhenti, saya  jadi  miskin  kata,  tiada  kata  yang  mampu untuk  mengungkap  isi  hati  hanya  tetesan  air  mata  yang  mampu  mewakili, syukur, puji  dan  segala  gejolak  hati.  Tuhan, disilah  Dikau menderita dan  dibaringkan setelah  Dikau  disiksa, disalibkan  dan  mati  secara  keji. Imajinasiku  yang  melayang  menelusuri apa  yang  tertulis  dalam  Injil  Suci, keberadaan  Bunda  Maria  ditemani  Maria  Magdalena,  Yohanes  dan  mungkin  Yosef dari  Arimatea.  Ketika  Dia  lahir  St  Yosef  membungkus tubuh-Nya  dengan  kain  lampin  kini  saat  kematiaannya  Yosef  yang  lain  mengapaninya  dan  menyediakan  kubur  bagi  DIA.

Kisah  itupun  tertulis  dalam  Kitab  Suci Lalu Yusuf membeli kain kapan dari linen halus dan sesudah menurunkan jenazah Yesus, ia membungkusnya dengan kain itu. Kemudian ia meletakkan jenazah itu di dalam sebuah kuburan yang dibuat di dalam bukit batu. Sesudah itu ia menggulingkan sebuah batu besar menutupi pintu kubur itu. Demikian  yang  tertulis  dalam  Injil  Markus  15 :46

Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci : "Aku haus!" 

Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib  sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan. 

Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga percaya. 

 Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Dan ada pula nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam." Sesudah itu Yusuf dari Arimatea -- ia murid Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi  meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat itu.

 Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat di mana Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka mereka meletakkan mayat Yesus ke situ. (  Yoh 19: 25 -- 42)

Tempat  yang  menjadi  saksi  penderitaan  Allah  sekaligus  bukti  cinta-Nya  kepada  manusia  itu  kini  banyak  dikunjungi  dan  dijaga  oleh  pelbagai agama (  Yahudi, Katolik, Kristen,  Ortodok, dan  Muslim) Kalau  bukan  tempat  Tuhan  tentu  tidak  ada  yang  mau  bersusah  payah  menjaganya  dan  tempat tersebut dulu  menjadi  perebutan  dan  peperangan  untuk  dapat  dikuasai.

 Sekarang  sepertinya  ada  pembagiannya  masing-masing  karena  tempat  tersebut  menjadi  gereja  yang  amat  besar  dan  ada  tempat  peribadatan  yang  masing-masing  telah  menjadi  tanggung  jawab  seperti  kapela  yang  menyimpan  Batu  tempat  untuk  mengikat  dan  mendera  Yesus, menjadi  tanggung  jawab  Katolik.

Yang  menjaga  makam  Yesus  orang  Muslim, yang  menjaga  altar Golgota  adalah  imam  Yahudi  dan  ada  kapela  besar  yang  didepannya ada  batu  tempat  jenazah  Yesus  dibaringkan  menjadi  tanggung  jawab  Imam  Ortodox, bahkan  sewaktu  saya  ke  CR =  Confortable Room  alias  WC  saya  iseng --iseng  bertanya  pada  si  penjaga,  dengan  bangga  dia  berkata :" Saya  bangsa Palestina,  yang  selalu  menjaga  tempat  ini". Dengan  penuh  kebanggaan  dan  kerelaan mereka  dengan  setia  menjaga tempat  suci  itu  dan  mengatur  kelancaran  para  peziarah.***

Note  :  Foto  adalah  dokumen  pribadi

Oleh  Sr. Maria  Monika  SND

19  Juli, 2021

Artikel  ke : 409

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun