Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesetiaan dan Ketekunan Terbangun Personal Branding

16 Juni 2021   12:59 Diperbarui: 16 Juni 2021   13:13 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu Teresa bersama anak-anak miskin (katolik.com)

Bunda Teresa segera menyediakan tempat tinggal untuk mereka yang menderita , kusta dan menyebut tempat ini sebagai Shanti Nagar (Kota Kedamaian). Para Misionaris Cinta Kasih juga mendirikan beberapa klinik kusta yang terjangkau di seluruh Kalkuta, menyediakan obat-obatan, perban dan makanan.

Kongregasi Misionaris Cinta Kasih ini dimulai dengan 13 orang anggota di Kalkuta, kini telah lebih dari 4.000 suster menjalankan panti asuhan, rumah bagi penderita AIDS dan pusat amal di seluruh dunia, dan merawat para pengungsi, pecandu alkohol, orang buta, cacat, tua, orang miskin dan tunawisma, korban banjir, dan wabah kelaparan.

Pada 1979, dia mendapatkan Hadiah Nobel Perdamaian atas pengabdiannya membantu umat manusia. Ketika pengepungan  di Beirut  memuncak  pada tahun 1982, Bunda Teresa menyelamatkan  37 anak yang terjebak  di garis depan sebuah rumah sakit dengan menengahi sebuah gencatan  senjata sementara antara tentara Israel dan gerilyawan Palestina.

Kehadirannya  hanya  ditemani oleh para pekerja Palang  Merah  Internasional, betapa  beraninya  dia  melakukan  perjalanan melalui zona perang ke rumah sakit yang hancur untuk mengevakuasi para pasien muda.

Pada tahun 1996, ia menjalankan 517 misi di lebih dari 100 negara. Selama bertahun-tahun, Bunda Teresa mengembangkan Misionaris Cinta Kasih untuk melayani "termiskin dari yang miskin" di 450 pusat di seluruh dunia.Pada tahun 1984, ordo ini menjalankan 19 organisasi di seluruh negara. Rumah Misionaris Cinta Kasih pertama yang ada di Amerika  Serikat didirikan di South Bronx, New York.

Bunda Teresa  pernah  menderita serangan jantung ketika di Roma saat mengunjungi Paus  Yohanes Paulus  II pada tahun 1983. Setelah serangan kedua pada tahun 1989, ia menerima alat pacu jantung buatan. Pada tahun 1991, setelah berjuang melawan pneumonia saat di Meksiko , ia menderita masalah jantung lebih lanjut.

Ibu  Teresa   menawarkan untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai kepala Misionaris Cinta Kasih, tetapi para biarawati   di  Tarekatnya  dalam sebuah pemungutan suara yang rahasia, memilihnya untuk tetap menjabat. Bunda Teresa sepakat untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai kepalaTarekat / kongregasi.

Pada tanggal 13 Maret 1997, dia melepaskan  dari jabatannya sebagai kepala Misionaris Cinta Kasih dan memberi jabatannya kepada Suster Nirmala Joshi. Ia meninggal pada tanggal 5 September 1997.

Pada saat kematiannya, Misionaris Cinta Kasih telah memiliki lebih dari 4.000 suster dan   Mitra  persaudaraan dengan 300 anggota yang menjalankan 610 misi di 123 negara.

Hal  ini  termasuk penampungan dan rumah bagi penderita HIV/AIDS, kusta dan TBC, dapur umum, program konseling anak-anak dan keluarga, pembantu pribadi, panti asuhan, dan sekolah.Misionaris Cinta Kasih juga dibantu oleh wakil pekerja yang berjumlah lebih dari 1 juta pada tahun 1990-an.

Bunda Teresa dibaringkan dalam ketenangan di Gereja St. Thomas, Kalkuta selama satu minggu sebelum pemakamannya pada September 1997. Ia diberi  penghormatan  Upacara  Pemakaman  kenegaraan oleh pemerintah India dalam rasa syukur atas jasanya kepada kaum miskin dari semua agama di India.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun