Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Qumran dan Ahava Mempercantik Jiwa Raga

9 Mei 2021   14:50 Diperbarui: 9 Mei 2021   14:52 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pegunungan Qumran ( nexusnewsfeed.com )

Banyak  Arkeolog yang  datang  dan  mengadakan  observasi  serta  mempelajari situs  yang  ada  serta  mengemukakan  pendapat  mereka  tentang  sejarah  Qumran  yang  tak  pernah  selesai  untuk  digali  dan  dipelajari.

Gulungan Kitab Suci yang terus dicarai dan diselidiki ( thehiddenmission.com )
Gulungan Kitab Suci yang terus dicarai dan diselidiki ( thehiddenmission.com )
Selain gulungan kitab suci juga diketemukan makam orang Yahudi di sebelah timur kebanyakan adalah tanah pekuburan kaum lelaki dan sebagian kaum perempuan.

Tempat itu diduga adalah tempat pelarian bagi Kaum Essene yang memohon suaka kepada keluarga imam Hasmonean/dan raja-raja imam itu untuk melestarikan keluarga imam Zadokites.

Juga ditemukan tempat mandi dan tempat upacara orang Yahudi. Sampai saat ini pencarian, penggalian masih terus dilakukan, sebagian tempat, telah menjadi objek tourisme yang mencintai arkheologi.

Daerah Ahava ( dok pri )
Daerah Ahava ( dok pri )
Bagi para peziarah yang ingin melihat langsung tempat tersebut, meski menyiapkan diri untuk berani berjemur di terik matahari atau diterpa angin penggunungan yang kering, serta siap berjalan jauh menyusuri kekayaan sejarah masa lampau.

Bagi yang tidak punya waktu untuk menelusurinya, atau tidak hobi dengan segala kecermatan dan keindahan arkheologi, untuk melihat keindahan lekak lekuk pegunungan Qumran cukup melihat film dokumentar saja. Pilihan yang terakhir ini yang diambil oleh rombongan kami.

Konon jejak Khirbet Qumran telah diketahui oleh seorang Eropa sejak abad ke 19. Mereka memusatkan perhatian pada penemuan makam yang diketemukan oleh De Saulcy pada tahun 1851, dari sini mulailah membuka jalan bagi penemuan yang lain yang dilakukan oleh para arkheolog antara lain Henry Pole pada tahun 1855, menyusul Charles Clermont-Ganneau pada tahun 1873.

Dari sinilah kini Qumran sungguh menjadi tempat study sejarah dan touris archeology yang menawan yang terdiri dari : Bilik--bilik, sebelah barat merupakan bangunan utama di Qumran, Sistem pengairan ke arah tebing, Bilik bangunan utama di sebelah selatan,

bilik ditemukannya 1000 ceramik yang berisi Gulungan Kitab Suci, tangki yang dibuat putus-putus untuk melancarkan perairan, Kolam, tempat penjualan jaman dulu/semacam warung klasik, dan banyak gua untuk menyimpan gulungan kitab. Yang jelas jika peziarah ingin mempelajari penemuan arkheolog di Qumran membutuhkan waktu berhari-hari, karena medannya yang belainan tempat/bukit. Hingga kini Qumran terus diselidiki, dan menjadi tempat bagi ratusan arkheolog untuk menggali dan menemukan kekayaan budaya masa lalu.

Setelah kami menonton Film tentang diketemukannya Gulungan Kitab Suci, kami keluar melalui Cosmetic Shop AHAVA, disinilah para perempuan memuaskan hobi untuk berbelanja kosmetic yang dibuat dari bahan-bahan mineral dari laut mati.

Menuju Dead Sea ( dok pri )
Menuju Dead Sea ( dok pri )
Saya hanya berkeliling melihat-lihat, harganya amat mahal kalau dibandingkan dengan Indonesia. Harga lumpur Dead Sea yang sudah dikemas plastik saja $ 20 s/d $30, belum harga sabun, sampho, body lotion, luar biasa mahalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun