Banyak  Arkeolog yang  datang  dan  mengadakan  observasi  serta  mempelajari situs  yang  ada  serta  mengemukakan  pendapat  mereka  tentang  sejarah  Qumran  yang  tak  pernah  selesai  untuk  digali  dan  dipelajari.
Tempat itu diduga adalah tempat pelarian bagi Kaum Essene yang memohon suaka kepada keluarga imam Hasmonean/dan raja-raja imam itu untuk melestarikan keluarga imam Zadokites.
Juga ditemukan tempat mandi dan tempat upacara orang Yahudi. Sampai saat ini pencarian, penggalian masih terus dilakukan, sebagian tempat, telah menjadi objek tourisme yang mencintai arkheologi.
Bagi yang tidak punya waktu untuk menelusurinya, atau tidak hobi dengan segala kecermatan dan keindahan arkheologi, untuk melihat keindahan lekak lekuk pegunungan Qumran cukup melihat film dokumentar saja. Pilihan yang terakhir ini yang diambil oleh rombongan kami.
Konon jejak Khirbet Qumran telah diketahui oleh seorang Eropa sejak abad ke 19. Mereka memusatkan perhatian pada penemuan makam yang diketemukan oleh De Saulcy pada tahun 1851, dari sini mulailah membuka jalan bagi penemuan yang lain yang dilakukan oleh para arkheolog antara lain Henry Pole pada tahun 1855, menyusul Charles Clermont-Ganneau pada tahun 1873.
Dari sinilah kini Qumran sungguh menjadi tempat study sejarah dan touris archeology yang menawan yang terdiri dari : Bilik--bilik, sebelah barat merupakan bangunan utama di Qumran, Sistem pengairan ke arah tebing, Bilik bangunan utama di sebelah selatan,
bilik ditemukannya 1000 ceramik yang berisi Gulungan Kitab Suci, tangki yang dibuat putus-putus untuk melancarkan perairan, Kolam, tempat penjualan jaman dulu/semacam warung klasik, dan banyak gua untuk menyimpan gulungan kitab. Yang jelas jika peziarah ingin mempelajari penemuan arkheolog di Qumran membutuhkan waktu berhari-hari, karena medannya yang belainan tempat/bukit. Hingga kini Qumran terus diselidiki, dan menjadi tempat bagi ratusan arkheolog untuk menggali dan menemukan kekayaan budaya masa lalu.
Setelah kami menonton Film tentang diketemukannya Gulungan Kitab Suci, kami keluar melalui Cosmetic Shop AHAVA, disinilah para perempuan memuaskan hobi untuk berbelanja kosmetic yang dibuat dari bahan-bahan mineral dari laut mati.