Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Situasi Pandemi dan Refleksi Iman Nan Bertuah

2 Desember 2020   12:15 Diperbarui: 2 Desember 2020   12:18 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Langit bersih (pixabay.com)

Sudah  10  bulan  dimulai  di  bulan  Maret  saat  Lock down ,semua  manusia  entah  itu  yang  kaya  maupun  yang  miskin, seluruh  penghuni  bumi  ini tidak bisa  terlepas  dengan kehancuran yang disebabkan oleh Pandemi Covid  19.

Banyak  perusahaan  raksasa  jatuh  pailit, jutaan  orang  kehilangan  pekerjaan  dan  harus  banting  setir  untuk  mencari  peluang  baru atau  pekerjaan  baru. Setiap  orang  terluka  dan  miris  manakala  mendengar begitu banyak  kematian tragis dan melihat penderitaan yang disebabkan oleh hilangnya pekerjaan dan limbungnya  ekonomi serta bisnis.

Orang  tidak  bisa  menolak, semuanya  terjadi  begitu  cepat. Hidup telah berubah  selamanya, apa  yang  dulu  tak  terpikirkan  terjadi  kini.  Saat  ini  seluruh dunia sedang dalam proses penyesuaian ke normal baru. Seseorang mungkin bertanya pada diri sendiri: Di manakah Tuhan saat ini?

Tuhan bukanlah  penyebab  datangnya  virus corona. Namun  jika  kita  renungkan Roh Tuhan hadir dalam setiap situasi . Mungkin  Tuhan sedang membiarkan supaya  keadaan  dunia  yang  terluka  ini  mengalami  perubahan.

Dibiarkannya  bumi  yang  telah  dikoyak  manusia  ini, membenahi  diri, membalut  lukanya  sendiri  agar  mutiara  kehidupan  terbentuk  dan  terjadi.  Tuhan dengan  Roh  Nya  yang  Maha  Suci melayang-layang di dunia kita.

Memberi kita  kesadaran   sebagai individu dan komunitas, kekuatan spiritual untuk menanggapi dengan cara yang penuh kasih dan dalam banyak kasus . Banyak  orang  mulai  sadar  untuk  membuka  diri, saling  tolong  menolong, saling  menguatkan dan  menyerahkan hidup mereka untuk orang lain. Bukankah ini  suatu  cara  dari  Tuhan  untuk  mengembalikan  kesadaran  manusia  yang  hakiki  sebagai  "  Citra-Nya".

Tuhan ada dalam mereka yang melayani penyedia makanan, dipasar swalayan,  dalam diri para ilmuwan yang sedang bekerja untuk menemukan vaksin. Tuhan ada di dalam para dokter, perawat dan petugas-petugas kesehatannya lainnya, Tuhan ada mereka yang menjahit masker wajah untuk keluarga dan teman-teman dan orang lain yang membutuhkannya.

Tuhan ada di dalam semua orang yang tinggal di rumah meski tidak nyaman karena membantu memperlambat penyebaran virus. Tuhan ada di dalam mereka yang mampu memberikan sumbangan finansial untuk mengimbangi pengeluaran yang ditimbulkan oleh virus. Tuhan ada dalam diri kita masing-masing menggunakan waktu ini untuk merenungkan hidup kita.

Untuk lebih banyak berdoa, untuk berefleksi  dan  mengevaluasi hubungan  dan  relasi  kita  dengan  sesama, tetangga sebelah yang mengawasi orang tuanya,yang  membutuhkan  pertolongan. Tuhan  mengajak   kita untuk mempertimbangkan prioritas-prioritas kita.

Terlepas dari semua kesedihan yang diciptakan oleh krisis ini, kita dapat melihat bukti kekudusan yang ada di mana-mana akhir-akhir ini. kebesaran jiwa manusia bersinar melalui saat kita menyaksikan tindakan cinta kasih dan belas kasih yang tak terhitung jumlahnya.antar  individu, komunitas, kelompok, bangsa tanpa  memandang agama, suku, bangsa atau  perberdaan. Inilah  yang  dikehendakki  Tuhan, karena  bagi  DIA, manusia itu  sama.

Kata-kata Kitab Suci menjadi hidup bagi kita ketika kita menyaksikan bagaimana Roh bekerja di dalam pandemi tragis ini untuk mengilhami begitu banyak orang di seluruh dunia untuk berperan serta dalam pekerjaan transformasi melalui tindakan kasih yang penuh bela rasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun