Mohon tunggu...
Monika Ekowati
Monika Ekowati Mohon Tunggu... Guru - Seorang biarawati Tarekat SND--> ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Betapa indahnya hidup ini, betapa saya mencintai hidup ini, namun hanya DIA yang paling indah dalam Surga-Nya dan dalam hidupku ini, saya akan mencintai dan mengabdi DIA dalam hidupku ini ARTIKEL yang kutulis ini khusus untuk KOMPASIANA Jika muncul di SITUS lain berarti telah DIJIPLAK tanpa IJIN PENULIS !

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dididik oleh Bumi Kita

4 Juli 2020   14:59 Diperbarui: 4 Juli 2020   15:10 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola Dunia ( quater _id )

Tulisan  ini saya  buat  ketika  saya  mengadakan visitasi  komunitas  SND  di  Banjarmasih (Kalimantan Selatan), sudah  dua  kali  saya  mengunjungi  tempat  ini dan  juga  Palangkaraya.  

Pulau  Kalimantan terkenal  akan  hutannya  yang  lebat  dan  kebanyakan  belum  terjamah atau  boleh  dikata  banyak  hutan  yang masih  perawan. Tentu  mempunyai  andil  tersendiri  dalam  perubahan  Iklim global  sebagaimana  hutan-hutan Amazon  di  Brazil.

Alam  adalah  karya  Tuhan  yang  Maha  dasyat, yang  dianugerahkan  kepada  manusia  untuk  dicintai, dipelihara, dikelola  dengan  baik  agar  dapat  menunjang kelangsungan mahkluk  hidup, lainnya, binatang  dan  juga  manusia  itu  sendiri.  

Sekarang penemuan kosmologi membawa  manusia  untuk  kembali  mengolah rasa, pemahaman,  pengertian sebagai komunitas dan  memang sudah seharusnya  menemukan kembali bahwa kita punya kekerabatan  dan  keterlibatan dengan makluk hidup yang lain serta  Alam  semesta.

Jika kita  ingin mengungkap  sejarah  atau   membuat film mengenai hal ini perlu kembali ke 14 milyar tahun yang silam.  Kita  menyadari bahwa kita semua keturunan dari satu titik  tusukan  jarum yang lebih kecil dari zigot. Ini dilihat  dari  sisi  ilmu  pengetahuan.

Pernah dulu  didinding  Lapangan Sekolah Notre  Dame Puri  Indah , Jakarta  Barat  tertulis. " Cintailah  Alam  maka  dia  akan  memberikan  keindahan dan kedamaian kepadamu"  Ya, alam  jika  dipelihara  dengan  baik  dia  akan  memberikan  keindahan, kedamaian, kesejukan , keseimbangan  dan  keharmonisan. 

Tuhan  senantiasa  memaafkan. Manusia  kadang  memaafkan, ada  juga  yang  tidak  bisa  memaafkan  jika  tersakiti. Namun  Alam  TIDAK  PERNAH MEMAAFKAN jika  dia  dirusak  dan  disakiti.  Dia  akan  menimbulkan  malapetaka  bagi  manusia, misalnya  erosi, banjir, gempa  bumi, dan  bencana  alam lainnya.

Maka  kita  mesti  belajar  dari  pengalaman  dan  memperlakukan  serta  memelihara  alam  dengan  baik. Kita  bisa  belajar  bagaimana  alam  itu  setia  dan harmoni.  Contohnya  pepohonan akan  setia  memberikan  bunga atau  buah  seperti  jenisnya dan  harmoni  sesuai  musimnya. Perputaran  Planet  mengitari matahari  begitu  harmoni, selaras  dan  seturut  waktunya. Juga galaksi-galaksi itu sendiri mereka mengatur semua unsur dan melahirkan bintang-bintang baru.

Di  alam  raya  jika  ada  bintang  yang  mati  tepat  pada  waktunya  untuk  memunculkan / melahirkan  bintang  yang  baru. Hal  itu  disebut  Peristiwa  " Ledakan Supernova "Seorang  bernama  Thomas Berry menamakan  pada kejadian Supernova ini sebagai "momen rahmat kosmologis." 

Dia menyebutnya "saat pengorbanan yang besar" karena kematian bintang yang memungkinkan semua kehidupan masa depan  berkembang. Supernova mewujudkan pola dasar kematian dan kelahiran kembali. Ini adalah saat mitos pada skala kosmik. Yang keluar dari awan debu ini, miliaran bintang generasi kedua akan dilahirkan. Salah satunya adalah bintang yang kita sebut matahari.  Apa yang tersisa dari pembentukan matahari adalah gumpalan puing-puing  yang berputar-putar sendiri menjadi sebuah kalung sembilan planet yang berputar, yang  kita  kenal dengan  9  Planet Mercurius , Venus, BUMI, Mars, Jupiter Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto.

Dalam suatu ledakan cahaya yang luar biasa, panas dan energi memancar keluar ke segala arah. Alam semesta meledak menjadi adanya kehidupan saat ini sejak 14 milyar tahun yang lalu. Kita dapat melihat bahwa segala sesuatu yang pernah ada, sedang dan akan ada telah dipadatkan menjadi satu bentuk ruang yang lebih kecil dari benih, lebih kecil lebih dari titik airmata, sangat kecil dari molekul.  Semua ruang, segala masa dan potensi untuk segala sesuatu yang pernah akan ada dimulai sebagai satu titik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun