Mohon tunggu...
Monika VellaRindiani
Monika VellaRindiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Monika VellaRindiani

Tugas bahasa indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Usaha Tani dan Pemasaran Petani Hortikultura di Bojonegoro

24 Juni 2021   21:55 Diperbarui: 24 Juni 2021   22:04 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

      Kabupaten Bojonegoro adalah satu kabupaten penyumbang terbesar produksi pangan di Jawa Timur, termasuk dari potensi hortikultura sayuran dan buah-buahan. Komoditas hortikultura mempunyai nilai ekonomi tinggi dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan petani baik berskala kecil, menengah maupun besar, karena memiliki keunggulan berupa nilai jual yang tinggi, keragaman jenis, ketersediaan sumber daya lahan, serta potensi serapan pasar di dalam dan luar negeri yang terus meningkat. Melihat realita bahwa sampai saat ini lebih dari separuh dari rakyat kita bergantung dari sektor pertanian, dan sebagian besar dari mereka tinggal dipedesaan, pantaslah jika pertanian dan pedesaan menjadi sangat penting dan prioritas dalam setiap denyut pembangunan. Akan tetapi, pembangunan yang dilakukan selama ini seringkali mengabaikan kenyataan diatas dan menimbulkan dampak yang besar pada perubahan struktur ekonomi dan sosial.

     Pembangunan ekonomi daerah diartikan sebagai suatu usaha bersama antara pemerintah daerah beserta masyarakat dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dan membentuk kerja sama sehingga tercipta lapangan kerja baru dan merangsang tumbuhnya kegiatan perekonomian. Bojonegoro merupakan wilayah yang melaksanakan otonomi daerah dengan salah satu misi pembangunannya adalah “ Pemberdayaan masyarakat dan mengoptimalkan potensi daerah”. Oleh karena itu pemerintah Bojonegoro berkepentingan untuk mengenali daerahnya terutama berkaitan dengan keunggulan dan kelemahan sumber daya yang dimiliki sehingga kemudian dapat dirumuskan strategi pengembangan sebagai dasar perencanaan pembangunan ekonomi (RPJMD Bojonegoro 2008-2013).

Kondisi Petani hortikultura di Bojonegoro saat ini sangat tidak berdaya, yang ditandai oleh tidak adanya akses terhadap hasil pembangunan, tidak memiliki akses kredit dan pasar, kemiskinan baik para petani yang memiliki lahan, sewa, maupun buruh tani. Dari kondisi ini perlu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dengan cara optimalisasi pertanian, revitalisasi agribisnis diversifikasi pertanian dan fasilitasi bagi petani yang akan menyewa atau memiliki lahan melalui kredit lunak. Dengan upaya-upaya semacam itu diharapkan kesejahteraan para petani di Kabupaten Bojonegoro dapat meningkat.

Strategi pengembangan produksi pertanian dapat diarahkan pada peningkatan mutu produk dan penangan pasca panen supaya dapat membantu perekonomian di Kabupaten Bojonegoro. Ada beberapa komoditas hortikultura yang sangat potensial untuk dikembangkan didaerah Kabupaten Bojonegoro seperti cabe besar dan kecil, bawang merah, belimbing, jambu biji, serta aneka tanaman buah dan sayur lainnya. Dalam kesempatan ini menganalisis mengenai dua tanaman yaitu sayur dan satu tanaman buah yang diusahakan oleh petani Bojonegoro, yang diharapkan dapat membantu menggambarkan potensi dari pengembangan komoditas ini kedepannya. Kemudian ada lagi tanaman yang diharapkan agar dapat membantu perekonomian yaitu usaha tani cabe dapat dikatakan komoditas ini memberikan harapan yang besar untuk diusahakan sebagai komoditas yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Luasan pertanaman yang tidak terlalu besar, keuntungan yang diperoleh bisa sangat menjanjikan. Biaya yang dikeluarkan oleh petani Bojonegoro untuk usahatani ini tidaklah terlalu besar, sangat bervariasi berkisar antara 2,6 sampai 46 juta rupiah, dengan rata- rata input yang diberikan sekitar 17 juta rupiah. Sebagian besar biaya tersebut adalah untuk sarana produksi (pupuk dan bahan kimia), disusul untuk tenaga kerja. Usaha tani yang untuk tanaman cabe ini cukup membantu dan mendapatkan keuntungan yang cukup tinggi dan dapat dikatakan bahwa komoditas cabe ini sangat menguntungkan untuk diusahakan di Kabupaten Bojonegoro ini.

Dari melihat hasil dari analisa usaha tani dari komoditas hortikultura utama di Kabupaten Bojonegoro, dapat dismpulkan bahwa sebagian besar komoditas hortikultura yang diusahakan oleh petani diwilayah ini sudah memberikan tingkat keuntungan yang sangat memuaskan. Tanaman hortikultura sangat potensial untuk  terus dikembangkan dan memberikan jaminan keuntungan kepada petani. Tanaman hortikultura dalam hal ini memiliki prospek sebagai cash crops yang memberikan keuntungan maksimal. Apalagi bila pengusahaan hortikultura ini dilakukan secara intensif dan mengikuti teknis budidaya yang baik. Namun komoditas ini memerlukan biaya input dan pendampingan teknologio budidaya yang baik. Oleh karena itu kedepan perlu dukungan dan fasilitas dari pemerintah daerah untuk membantu petani dalam hal perkreditan, penyediaan sarana produksi dan infratruktur pemasaran yang lebih baik.

     Keseluruhan petani yang diwawancarai selama ini menyatakan bahwa alasan mereka memilih menanam sayuran dan buah dibandingkan dengan tanaman lain karena sayuran dan buah dinilai lebih menguntungkan, waktu tanam sayuran lebih pendek dibandingkan dengan waktu tanam padi atau tanaman palawija lainnya serta adanya permintaan pasar. Untuk tanaman buah pemasaran buah dinilai lebih mudah dan menguntungkan dibandingkan tanaman pangan. Dalam menanam sayuran, petani melihat permintaan pedagang lokal dan kebutuhan sayuran di pasar. Sayuran yang sudah dipanen langsung dijual oleh petani. Petani di Bojonegoro menjual sayuran mereka ke pengumpul lokal/bandar desa atau langsung menjualnya ke pasar. Jika menjual ke pengumpul lokal, pengumpul datang ke kebun-kebun petani dan transaksi dilakukan di kebun. Setelah tercapai, pengumpul lalu membawa sayuran tersebut. Harga sayuran berbeda-beda berdasarkan jenis sayurannya. Untuk cabe harga ditentukan oleh harga pasar yang berlaku saat itu. Baik pedagang maupun petani memiliki akses yang luas untuk mendapatkan informasi harga cabe. Informasi bisa di dapat petani melalui kontak telepon dengan pedagang di pasar lokal maupun di pasar induk. Harga sayuran juga ditentukan berdasarkan kualitas sayuran, yang dilakukan berdasarkan pengkelasan tertentu (grading).

Untuk hasil panen sayuran, biasanya pengumpul lokal mengambil langsung di kebun petani menggunakan truk atau pick-up dan di bawa ke pasar induk, pasar lokal atau ke supermarket. Transportasi pengangkutan sayuran ditanggung oleh pengumpul. Pengumpul dapat menggunakan truk mereka sendiri atau menyewa. Sewa truk sekitar 300 ribuan. Satu truk dapat mengangkut kurang lebih 3 ton muatan sayuran. Sebaliknya, petani juga dapat membawa hasil panennya ke gudang pengumpul dengan menggunakan motor atau kendaraan lainnya, dimana transportasinya ditanggung oleh petani yang bersangkutan. Transportasi menjadi hal yang penting dalam pemasaran sayuran.

Dari analisa usahatani dapat disimpulkan bahwa komoditas hortikultura yang diusahakan oleh petani di Kabupaten Bojnegoro sudah memberikan tingkat keuntungan yang sangat memuaskan. Untuk komoditas cabe dan juga sayuran lainnya sangat potensial untuk terus dikembangkan dan memberikan jaminan keuntungan kepada petani. Tanaman cabe dalam hal ini memiliki prospek sebagai cash crops yang memberikan keuntungan maksimal.. Oleh karena itu kedepan perlu dukungan dan fasilitas dari pemerintah daerah untuk membantu petani dalam hal perkreditan, penyediaan sarana produksi dan infratruktur pemasaran yang lebih baik. Keuntungan dari durasi tanam yang pendek serta sesuai dengan permintaan pasar menjadi alasan petani untuk memilih bertanam sayuran. Penjualan sayuran dilakukan petani langsung setelah panen kepada pengumpul/bandar maupun ke pasar. Sistem pemasaran, jangkauan pasar dan harga komoditas hortikultura dari wilayah studi ditentukan berdasarkan jenis sayuran, harga pasar serta kualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun