Mohon tunggu...
Monica Vania
Monica Vania Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Satu dari Sembilan Butir Harapan Indonesia

17 November 2017   22:34 Diperbarui: 17 November 2017   22:42 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nawa Cita diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya sembilan harapan. Dalam konteks politik Indonesia, Nawa Cita merupakan visi misi yang dicanangkan pasangan Jokowi-JK dalam masa kampanye pemilu 2014 silam. Sekitar kurang lebih tiga tahun berjalan, realisasi Nawa Cita masih terus berjalan dan tidak jarang mendapat sorotan dari dunia internasional.

Salah satu butir Nawa Cita yang menjadi buah bibir adalah butir pertama yang berbunyi "Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara, melalui politik luar negeri bebas aktif, keamanan nasional yang terpercaya dan pembangunan pertahanan negara Tri Matra terpadu yang dilandasi kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim."

Kemajuan politik luar negeri Indonesia dalam masa pemerintahan Jokowi memang sudah tidak perlu diragukan lagi. Berbagai macam cara terus dilakukan dalam rangka realisasi butir pertama Nawa Cita ini. Arah dari politik luar negeri Indonesia adalah maksimalisasi kepentingan nasional dengan kecenderungan membangun Indonesia sebagai poros maritim yang kompetitif. Potensi Indonesia menjadi poros maritim dunia sangatlah besar karena didukung oleh letak geografis yang strategis, oleh karena itu sektor maritim menjadi salah satu fokus utama pemerintahan Jokowi dalam membangun Indonesia.

Dengan mengejar tujuan "poros maritim dunia", pemerintah pun tak henti-hentinya melakukan berbagai macam hal, atara lain bekerja sama dengan Jepang membangun Pelabuhan Patimban serta bekerja sama dengan Belanda dalam pembangunan pembangkit tenaga arus laut. Selain itu pemerintah juga meningkatkan anggaran APBN untuk bidang kelautan, membangun 30 titik logistik untuk tol laut di wilayah barat dan timur, serta meningkatkan kualitas pelabuhan menjadi bertaraf internasional. Pembangunan berbagai macam infrastruktur ini juga diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia di bidang kelautan.

Indonesia butuh kinerja efektif dari pemerintah untuk mencapai tujuan itu, namun Indonesia juga butuh manusia-manusia hebat yang senantiasa mendukung kinerja pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa bahari yang sejahtera dan berwibawa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun