Mohon tunggu...
Monica Nainggolan
Monica Nainggolan Mohon Tunggu... Freelancer - Welcome!

Masih belajar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mari Mengenal Multimedia Storytelling Lebih Jauh Lagi!

6 Februari 2020   22:56 Diperbarui: 8 Februari 2020   15:55 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang dimaksud dengan "multimedia"?

Multimedia memiliki pengertian secara mendasar yaitu gabungan dari gambar, suara, grafik, dan teks yang pada akhirnya akan menghasilkan sebuah cerita atau kisah. Di zaman yang sudah modern ini, multimedia dapat dilihat dari adanya foto-foto yang disebarkan secara online dan dikombinasikan dengan teks, audio, video pendek maupun video panjang, bahkan dengan infografis.

Dengan adanya revolusi digital, multimedia mengalami perubahan dari yang awalnya berupa gambar diam, beralih menjadi gambar bergerak.

Bahkan, pada beberapa iklan pekerjaan, salah satu syaratnya adalah mampu mengoperasikan dan terampil dalam penggunaan multimedia. Contohnya adalah mengoperasikan video, gambar, grafik, audio, dan yang lainnya. Dengan adanya kemampuan menggunakan multimedia tersebut, seseorang dapat meningkatkan atensi publik terhadap suatu konten perusahaan.

Pada tahun 1920-an, muncullah kamera 35mm lalu disusul dengan munculnya majalah bergambar di Jerman, Perancis, dan Amerika Serikat pada tahun 1930. Hal tersebut memberikan kemudahan untuk memproduksi dan menyebarluaskan foto yang menceritakan sesuatu.

Kamera 35mm di tahun 1920-an. (sumber:shutterbug.com)
Kamera 35mm di tahun 1920-an. (sumber:shutterbug.com)
Selanjutnya pada tahun 1960, koran-koran dan majalah-majalah yang ada di Amerika Serikat mulai perlahan-lahan kehilangan pembaca dan pengiklannya, hal tersebut dikarenakan keduanya mulai beralih kepada televisi.

Dengan adanya visual-storytelling, jurnalis foto dapat melaporkan atau menceritakan suatu kejadian secara visual. Visual-storytelling juga menciptakan ruang bagi para jurnalis untuk menciptakan suatu foto jurnalistik, foto maupun video dokumenter, video jurnalistik, dan juga sinema.

Bahkan, bentuk visual tersebut juga dapat saling berkaitan satu dengan lainnya. Foto jurnalistik dapat diartikan sebagai suatu praktik yang dilakukan untuk membagikan sebuah kisah atau cerita terkait suatu hal. Lensa merupakan alat utama yang digunakan untuk mengambil foto jurnalistik. Visual seperti foto dan video menjadi suatu hal yang penting, karena foto dan video tersebut dapat mendukung sebuah storytelling.

detik.com
detik.com
Konten multimedia dihasilkan dengan memanfaatkan adanya kemampuan atau skill yang dimiliki oleh jurnalis. Adanya teknologi dan teknik yang semakin modern juga mendukung jurnalis untuk menciptakan dan juga mengembangkan kemampuan untuk menciptakan suatu konten multimedia.

Apa yang dapat dipelajari dari adanya multimedia storytelling?

Lengkapi, jangan mengulang. Pada multimedia storytelling, terdapat media-media yang saling melengkapi satu dengan lainnya, seperti contohnya pada sebuah website terdapat teks, video, dan juga gambar. Namun, jangan mengulang isi yang sama di media yang berbeda. Hal tersebut akan membuat audiens tidak tertarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun