Medan (6/8) - Â Pandemi Covid-19 banyak mempengaruhi sektor usaha/bisnis. Tidak jarang, banyak UMKM yang gulung tikar karena sangat sulit menjajakan dagangannya, apalagi di masa pandemi seperti ini. Oleh karena itu penting sekali bagi UMKM untuk segera melakukan transformasi digital, agar dapat meningkatkan daya saing.
Dalam rangka mewujudkan salah satu tujuan SDGs, yaitu SDGs nomor 8 mengenai pertumbuhan ekonomi dan juga mendukung tujuan pemerintah Republik Indonesia dalam pemulihan ekonomi, mahasiswa KKN Undip Tim II memutuskan untuk membangun sebuah ekositem digital marketing untuk salah satu UMKM di kota Medan.
UMKM yang dibantu bernama Broke But Glow, dimana UMKM ini berjualan produk-produk perawatan kulit. Konsep pembangunan ekosistem digital marketing dilakukan dengan menerapkan metode AIDA, yang dapat dijabarkan sebagai Awareness- Interest- Desire -- Action.
Dalam membangun awareness, dilakukan berbagai cara seperti pembuatan konten, dan media pendistribusian konten tersebut. Agar mempermudah pada proses pembuatan konten, dilakukan dengan software Trello.
Broke but Glow , awalnya, memiliki beberapa channel, mulai dari sosial media (Instagram, Twitter, Youtube) dan Email Marketing.
Untuk membangun ekosistem keseluruhan, dilakukan pembuatan website, dan juga EBOOK agar menjadi new attract bagi calon konsumen.Â
Dapat didownload pada link berikut ini : https://brokebutglow.wixsite.com/shop-blog/free-ebooks
Dan juga penulisan konten SEO (Search Engine Optimization)