Mohon tunggu...
Monang Ranto Vaber Simamora
Monang Ranto Vaber Simamora Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Suami dari seorang istri dan seorang gembala jemaat.

Perintah itu pelita, ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Natal: Ajaran Kristen Atau Tradisi Kristen?

3 November 2022   10:04 Diperbarui: 17 November 2022   08:51 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Natal artinya hari lahir (kelahiran). Karena natal artinya hari lahir maka semua orang ada hari natalnya masing-masing. Natal itu sama dengan ulang tahun. Dalam bahasa Arab di sebut "milad". Dalam bahasa latin di sebut Natal.  Dalam bahasa Indonesia di sebut hari lahir. Dalam bahasa inggris disebut "birth day".

Jadi, Natal saya adalah 23 Januari. Kalau Natal Kristus tidak ada yang tahu, tetapi yang pura-pura tahu, banyak! Kalau Natalnya Presiden Joko Widodo 21 Juni. Natal Anda kapan?

Dalam Alkitab hanya ada dua perayaan hari kelahiran. Perayaan hari kelahiran Firaun (Kejadian 40:20-23) dan perayaan hari kelahiran Herodes (Markus 6:21-29). Firaun di Perjanjian Lama dan Herodes di Perjanjian Baru. Persamaan mereka adalah sama-sama raja dan sama-sama penyembah berhala.

Bagaimana dengan perayaan hari lahir Yesus Kristus? Di sepanjang Alkitab, kelahiran Yesus Kristus tidak pernah dirayakan. Selain tidak ada yang tahu kapan hari lahirnya juga tidak pernah dirayakan oleh gereja mula-mula. Sejak Kristus lahir sampai tiga abad berikutnya, kelahiran Kristus tidak pernah dirayakan.

Karena itu natal Kristus bukanlah ajaran Kristen. Natal Kristus hanyalah tradisi dari beberapa gereja yang akhirnya membesar dan dilakukan oleh banyak orang Kristen. Membesarnya konsep perayaan hari kelahiran Kristus ini, karena konsep perayaan ulang tahun sudah semakin lazim dilakukan.

Natal Kristus mulai dilakukan sejak abad ke empat oleh beberapa kelompok orang Kristen. Di samping itu banyak kelompok Kristen yang tidak merayakan kelahiran Kristus dari dulu sampai hari ini. Karena mereka tahu, itu bukan ajaran Kristen mula-mula.

Mungkin Anda bertanya, apakah Tuhan melarang merayakan natal Kristus? Kita menjawab, bagaimana mungkin Alkitab melarang sebuah perayaan natal yang belum pernah dilakukan? Gereja mula-mula tidak pernah merayakan natal Kristus karena itu tidak mungkin melarang sesuatu yang tidak pernah mereka lakukan.

Kalau begitu, apakah sebuah kejahatan jika merayakan natal Kristus? Tentu saja tidak, karena merayakan natal Kristus bukanlah sesuatu yang jahat. Namun, secara umum model perayaan natal Kristus saat ini sudah lebih mengarah pada pesta pora dan pernak-pernik natal (Santa Claus) gaya penyembah berhala. Jadi, nilailah sendiri, jika pun Anda merayakan natal jangan sampai salah fokus. Sudah tahu bukan ajaran Kristen malah disalah gunakan, ini kan parah.

Sebenarnya, orang Kristen merayakan natal atau tidak, sama sekali tidak mempengaruhi iman mereka. Mereka yang merayakan tidak menjadikan mereka lebih rohani dari mereka yang tidak merayakan dan mereka yang tidak merayakan tidak lebih rohani dari mereka yang merayakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun