Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lebih Banyak Belajar di Sekolah tapi Efek Kecil

30 Juli 2018   08:27 Diperbarui: 30 Juli 2018   08:48 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ada pertanyaan menggelitik keluar dari Workshop Penyusunan Dokumen Kurikulum MAN 2 Kota Bandung tahun Pelajaran 2018-2019  kali ini.  Benarkah, peserta didik itu lebih banyak belajar di luar kelas, atau lebih tepatnya di rumah?

Dibalik pertanyaan ini, ada motif untuk berlepas tangan atau mencari penanggungjawab perkembangan karakter anak muda zaman millennial sekarang ini.

Selama ini, kerap ada asumsi, bahwa anak-anak itu banyak tinggal di rumah dan belajar di rumah. Sekolah hanya beberapa jam saja. Waktu hidup anak, banyak dihabiskan di rumah atau di luar sekolah pada umumnya.

Benarkah demikian adanya ?

Jika kita cermati dengan seksama, kita bisa mengatakan pandangan yang berbeda dengan komentar serupa itu. Perhatikan dengan cermat, bahwa anak-anak kita berada di sekolah mulai pukul 07.00 WIb sampai pukul 14.00 atau 15.30 WIB.  Dengan kata lain, anak-anak kita berada di sekolah sekitar 7 -- 8,5 jam.

Selepas pulah dari sekolah, yaitu mulai pukul 14.00-17.30 WIB,  taruhlah bermain, baik dengan kelompok sebaya di sekolah maupun di rumah. Dengan kata lain, mereka hidup di masyarakat atau kelompoknya sekitar 3-4 jam perhari.

Sejak 17.30 -- 07.00 WIB, mereka tinggal di rumah. Dengan kata lain, sekitar 14 jam mereka hadir dan tinggal di rumah. Andai mereka itu tidur sebanyak 8 jam/hari, berarti anak-anak itu berpeluang berinteraksi dengan anggota keluarga sebanyak 7 jam/hari.

Dengan asumsi dan kalkulasi serupa itu, sesungguhnya kita bisa melihat bahwa anak-anak kita, lebih banyak dibesarkan oleh sekolah, dibandingkan oleh orangtuanya di rumah. Terlebih lagi, jika dalam waktu 7 jam/hari di rumah, tidak diisi oleh komunikasi efektif antara orangtua dengan anak, maka anak akan dibesarkan oleh media komunikasi atau berkembang sendiri tanpa ada bimbingan dan pengawasan dari orang dewasa.

Masalah kita saat ini, adalah, jika memang demikian, mengapa nilai-nilai pendidikan di sekolah dan di rumah, yang memiliki durasi lebih banyak dibandingkan jam main dengan kelompok sebaya atau hidup dengan media komunikasi sendiri, memiliki efek edukasi yang lebih kecil dibandingkan kehidupan dengan komunitas sebayanya  ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun