Mohon tunggu...
Momon Sudarma
Momon Sudarma Mohon Tunggu... Guru - Penggiat Geografi Manusia

Tenaga Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Negeri yang Malam Harinya Panjang!

26 Februari 2018   16:25 Diperbarui: 26 Februari 2018   16:42 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kadang kala kita gak habis pikir, mengapa orang masih korupsi, saat sudah ada KPK dan banyak kasus yang terungkap !  kadang kita, terus dibingungkan  oleh kelakuan selebritis kita, sudah banyak yang terungkap masalah narkoba, masih juga ada (banyak) yang mendekati narkoba, dan bahkan menjadi bagian dari pengedarnya. Termasuk juga, dalam skala kecil, kadang kita tidak bisa berpikir, mengapa ada saja yang mau mencuri barang di ruangan yang sudah ada CCTV-nya.

Mengapa, dan mengapa hal ini terjadi ? adakah sesuatu yang salah dalam ruang kehidupan kita saat ini, atau adakah perubahan motif kelakuan pada masyarakat kita sekarang ini ?

Sewaktu di desa, kita sering mendengar, ada sebuah rumah dibobol maling. Kejadiannya pada malam hari atau menjelang subuh, saat penghuni rumah tertidur lelap. Atau, ada kejadian lain, yaitu pencuri motor menggasak sebuah rumah, saat menjelang pagi tiba, saat penghuni rumahnya terlelap tidur, dan lain sebagainya. Semua itu, kisah dan ceritanya hampir sama, yakni terjadi di malam hari.

Sekali  lagi, sekedar penegasan, jika pencuri, beroperasi di malam hari, dengan cara menutup wajahnya dengan topeng, mungkin dapat dengan mudah kita pahami, bahwa mereka takut ketahuan dan tertangkap oleh pihak yang berwajib. Malam mengandung makna (1) orang lain lagi tidur, atau lelap, atau lalai, (2) waktu yang tepat untuk melakukan sesuatu hal tanpa mudah diketahui oleh orang lain.

Dalam kategori ini,  siang diartikan "terang" dan "dikenali", oleh karena itu, bukan waktu yang tepat untuk melakukan kejahatan. Andai ada orang yang melakukan kejahatan di waktu siang, resiko ketahuan dan tertangkapnya sangat tinggi. Artinya, pelaku kejahatan di siang hari, adalah pelaku yang sudah "luar biasa" nekad !

Kemudian, malam mengandung makna "gelap", atau "sulit dikenali", atau "waktu yang tepat untuk bersembunyi".  Pada malam hari itulah, seseorang bisa menyembunyikan identitas, sehingga sulit dikenali dan sulit terungkap oleh orang lain. Karena itu, melakukan sesuatu hal di malam hari, mengandung makna supaya tidak banyak orang tahu, terhadap apa yang dilakukan si pelaku saat itu.  Tidak mengherankan, bila tindak pidana pencurian, pembegalan, atau pembunuhan, bisa terjadi di ruang malam  atau sepi.

Pemaknaan ini, ternyata tidak berlaku lama, atau setidaknya, tidak bisa dipertahankan sekarang ini. Karena pada kenyataannya, banyak kejahatan yang dilakukan pada siang  hari, dan bukan pada malam hari. Tindak pidana korupsi, pesta sabu,  narkoba dan pencurian, banyak pula yang dilakukan pada siang hari, dan bahka di ruangan yang ber-CCTV.  Mengapa hal itu terjadi ?

Untuk memudahkan memahami hal ini, mau tidak mau, kita harus melakukan perubahan makna terhadap ruang tindak kejahatan. Ruang tindak kejahatan, ternyata bukan dilakukan di tempat sepi orang, tetapi sepi ketegasan dan kejelasan sikap sosial dan hukum di negara tersebut. Dengan kata lain, siang dan malam bagi negara yang tidak ada ketegasan hukum, sama dengan malam hari bagi si pencuri, yaitu waktu aman untuk melakukan tindak kejahatan.

Itulah persoalan kita sekarang ini. Kita, negara kita, kini tengah berada pada waktu dengan wakt malam hari yang panjang, dan kita tertidur lelap.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun