Mohon tunggu...
Faisal Ahmad
Faisal Ahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bimbingan dan Konseling - UPI

KKN Tematik Membangun Desa melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi dalam Implementasi MBKM pada Masa Pandemi (KKN Tematik MDBPE-MBKM)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN UPI 2021: Pentingnya Peran Orangtua dalam Motivasi Anak Selama PJJ

31 Juli 2021   22:20 Diperbarui: 31 Juli 2021   22:51 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selama pembelajaran jarak jauh atau daring, peran orang tua sangat dibutuhkan dalam terciptanya pembelajaran yang optimal. Orang tua berpartisipasi sebagai rekan kerja guru dalam membantu menyampaikan materi pembelajaran, membantu pengerjaan tugas apabila kesulitan, dan meningkatkan motivasi anak selama pembelajaran di rumah.

(Dalam Pratama Reviana, 2013) Motivasi adalah salah satu faktor yang menentukan keefektifan dalam kegiatan pembelajaran. Sehubungan dengan faktor tersebut, sebagai Guru dan orang tua harus mampu membantu dalam meningkatkan motivasi peserta didik agar mereka dapat termotivasi dan bisa mengikuti kegiatan pembelajaran secara optimal.

Sebuah penyelidikan awal mempelajari interaksi orang tua dengan anak-anak lelaki mereka (Rosen & D'Andrade, 1959). Anak-anak diberi tugas, dan orang tua dapat berinteraksi dengan cara apa pun. 

Orang tua dari anak-anak lelaki dengan motivasi berprestasi yang tinggi berinteraksi lebih, memberikan lebih banyak imbalan dan hukuman, dan memiliki ekspektasi yang lebih tinggi bagi anak-anak mereka daripada orang tua dari anak-anak lelaki dengan motivasi prestasi yang rendah. Para penulis menyimpulkan bahwa tekanan orang tua untuk berkinerja baik adalah pengaruh yang lebih penting pada motivasi prestasi daripada keinginan orang tua untuk independen terhadap anak.

Tetapi, penelitian lain memperlihatkan bahwa pengaruh keluarga tidak dilakukan secara otomatis. Misalnya, Stipek dan Ryan (1997) mendapati bahwa meskipun anak-anak balita yang kurang beruntung secara ekonomi berebut keuntungan dalam kasus-kasus kognitif, para peneliti tidak menemukan perbedaan apa-apa di antara kelompok-kelompok tersebut. Motivasi prestasi anak - anak terpengaruh sewaktu orang tua kurang memperlihatkan keterlibatan dalam akademisi anak - anak (Ratelle. Selamat siang, & Senecal, 2004). Anak-anak yang membentuk hubungan tidak aman dengan keluarga mereka berisiko lebih besar dalam mengembangkan perfeksionisme (Neumeister & Finch, 2006).

Meskipun keluarga dapat mempengaruhi motivasi anak-anak, upaya untuk mengidentifikasi perilaku orang tua yang mendorong upaya pencapaian menjadi rumit karena orang tua memperlihatkan banyak perilaku dengan anak-anak mereka. Menentukan perilaku mana yang paling berpengaruh adalah sulit. Dengan demikian, orang tua dapat menganjurkan anak-anak mereka untuk berkinerja baik, menyampaikan pengharapan yang tinggi, memberikan imbalan dan hukuman, menanggapi dengan dampak positif (kehangatan, permisif), dan mendorong kebebasan. 

Perilaku ini juga disingkirkan oleh guru dan orang yang signifikan lainnya dalam kehidupan seorang anak, yang memperumit menentukan persisnya sifat pengaruh keluarga. Poin lainnya adalah bahwa meskipun orang tua mempengaruhi anak, anak-anak juga mempengaruhi orang tua (Meece, 2002). Orang tua membantu anak - anak mengembangkan perilaku yang berprestasi sewaktu mereka mendorong kecenderungan yang sudah ada dalam diri anak - anak mereka; Misalnya, anak-anak mengembangkan kebebasan melalui interaksi dengan teman sebaya dan kemudian dipuji oleh orang tua.

Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Motivasi adalah salah satu penyebab penting dalam menunjang proses pembelajaran atau bimbingan. Implikasi dari teori belajar motivasi  dalam bimbingan dan pembelajaran adalah sebagai  berikut:
1)Motivasi dalam proses bimbingan atau pembelajaran adalah untuk  memicu individu  agar timbul suatu keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi dalam belajar sehingga tercapai tujuan pendidikan.

2)Guru berperan dalam menetapkan kebutuhan dan motivasi peserta didik berdasarkan tingkah laku mereka yang nampak.

3)Berkaitan dengan proses belajar, agar tercipta suasana kegiatan bimbingan atau pembelajaran yang efektif  menurut teori motivasi dibutuhkan suatu dorongan dari dalam jiwa siswa.

4)Teori motivasi belajar memiliki dua faktor pendukung dalam mewujudkan hasil belajar yang optimal yaitu faktor internal dan eksternal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun