Mohon tunggu...
Firsty Ukhti Molyndi
Firsty Ukhti Molyndi Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

Seorang blogger tuna daksa dari Palembang. Memiliki minat tulis-menulis sejak kecil. Menulis berbagai problematika sehari-hari dan menyebarkan kepedulian terhadap kaum disabilitas. Blog: www.molzania.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Disabilitas Cinta Lingkungan Bantu Dukung Komitmen Net-Zero Emissions

19 Oktober 2021   10:13 Diperbarui: 19 Oktober 2021   10:15 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas Disabilitas di Grobogan Mencabut Paku Pohon. (Sumber: radarkudus.jawapos.com)

Tahukah sobat kalau tahun 2050 nanti dunia akan menerapkan Net-Zero Emissions? Ini tentunya sebuah harapan baru bagi dunia untuk sepenuhnya terbebas dari pemanasan global. Dengan adanya komitmen Net-Zero Emissions, maka semua negara di dunia wajib untuk ikut serta dalam upaya memberantas emisi gas rumah kaca yang berbahaya bagi lingkungan. Sejumlah adaptasi untuk mewujudkan hal tersebut dilakukan secara perlahan-lahan. 

Langkah pemerintah Indonesia dalam mewujudkan Net-Zero Emissions diwujudkan dalam beberapa kebijakan. Lewat Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral, pemerintah membuat kebijakan pemanfaatan energi terbarukan dan berbasis hayati. Pada sektor transportasi,  pemerintah secara bertahap mengurangi penggunaan kendaraan berbasis bahan bakar fosil. Target akhirnya pada tahun 2050 nanti, rakyat Indonesia bisa sepenuhnya beralih pada pemakaian kendaraan berbasis listrik. 

Untuk mencapai efektifitas penerapan kebijakan tersebut, pemerintah tentunya perlu dukungan dari segenap lapisan masyarakat. Sebagai bagian dari lima persen penduduk Indonesia, kaum disabilitas ternyata tidak mau ketinggalan berpartisipasi terhadap lingkungan. Lewat berbagai gerakan peduli lingkungan, para disabilitas di bawah ini bergerak dengan caranya masing-masing. Menunjukan antusiasme di tengah keterbatasan. Siapa sajakah mereka?

Gerakan Cabut Paku, Komunitas Disabilitas Ini Mengajak untuk Mencintai Pohon

Sebuah komunitas disabilitas asal Grobogan bersama-sama mencabut paku dari pohon yang ada di pinggir jalan. Hal tersebut dilakukan dalam rangka merayakan hari Disabilitas pada tahun 2017 lalu. Menggunakan berbagai peralatan pertukangan, mereka mengganti paku-paku yang menancap di pohon-pohon. Mengubahnya dengan tulisan "Cintai dan Sayangi Aku" yang lalu diikat pada pohon tersebut.

Aksi unik ini kemudian direkam oleh Harian Radar Kudus. Para pemuda itu terdiri dari 75 orang yang memiliki berbagai hambatan fisik. Mereka berharap kegiatan yang mereka lakukan ini dapat menggugah kesadaran masyarakat agar tak lagi menyakiti pohon. Bagaimanapun, pepohonan sangat berguna untuk menyerap air pada musim penghujan. 

Untuk bisa melakukannya, mereka masing-masing berbagi tugas. Seorang disabilitas fisik penyandang polio bertugas sebagai pengumpul paku. Sementara disabilitas lainnya membantu mencabut paku sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Tidak hanya itu, komunitas ini juga berbagi bingkisan untuk mereka yang tidak mampu. Aksi ini sepenuhnya didukung oleh Dinas Sosial. 

Bangun Bank Sampah, Pemuda Disabilitas Ini Dapat Penghargaan Kalpataru

Memiliki kesadaran peduli lingkungan, seorang pemuda asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan berinisiatif untuk membangun bank sampah. Disabilitas fisik yang dimilikinya karena kecelakaan kerja, bukan penghalang untuk berbuat kebaikan terhadap lingkungan sekitar. Meski dulunya sempat dipandang sebelah mata, namun ternyata apa yang dilakukan oleh pemuda berusia 38 tahun ini dinilai mampu mengatasi permasalahan sampah dan pengelolaannya.

Ali Topan (Source: Media Indonesia)
Ali Topan (Source: Media Indonesia)

Pengalaman itu ia ceritakan melalui laman berita online Media Indonesia. Ali Topan beserta teman-temannya mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah, lalu hasil penjualan sampah itu ia belikan sembako untuk kaum duafa dan lansia. Di masa depan, ia berharap bank sampah dapat menjadi sumber penghasilan bagi warga sekitar. Sehingga selain dapat membuat lingkungan menjadi bersih, hal tersebut juga bisa meningkatkan perekonomian. Ali bahkan berencana untuk membuat aplikasi online bank sampah untuk smartphone.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa di Universitas Islam Indonesia Yogjakarta, menunjukkan bahwa keberadaan bank sampah terbukti dapat mereduksi efek dari emisi gas rumah kaca. Dalam hal ini, bank sampah berperan sangat kuat untuk mengurangi emisi gas metana dan karbondioksida. Selain itu, sampah yang dikelola dengan baik dapat mengurangi jumlah keseluruhan sampah yang ada di suatu lingkungan secara signifikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun