Mohon tunggu...
Firsty Ukhti Molyndi
Firsty Ukhti Molyndi Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

Seorang blogger tuna daksa dari Palembang. Memiliki minat tulis-menulis sejak kecil. Menulis berbagai problematika sehari-hari dan menyebarkan kepedulian terhadap kaum disabilitas. Blog: www.molzania.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sanjo-Sanjoan, Silaturahmi Khas Lebaran yang Bikin Mabuk Pempek

15 Juni 2018   10:00 Diperbarui: 15 Juni 2018   10:28 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat lebaran tiba, ada satu tradisi unik ala wong kito galo yang dimulai setelah shalat ied berlangsung. Mulai hari pertama lebaran, hingga beberapa hari setelahnya, orang Palembang biasa melakukan sanjo-sanjoan. Maksudnya orang Palembang bersilaturahmi ke rumah kerabat dan tetangga saat lebaran tiba.

Source: Sumber.com
Source: Sumber.com
Tradisi ini semarak pada hari raya Idul Fitri ketimbang hari raya Idul Adha. Hal itu terjadi karena pada hari libur pada raya Idul Fitri berlangsung lebih lama daripada Idul Adha. Banyak orang yang kemudian memanfaatkannya untuk menjalin silaturahmi kepada sanak sedulur dan handai taulan. Siapa yang banyak memiliki kerabat dan teman, maka waktu kunjungan silaturahminya pun lama. Bahkan sehari saja kadang bisa pulang lagi ke rumah hingga malam hari.

Para tuan rumah yang kedatangan tamu biasanya menyiapkan berbagai suguhan atau camilan ringan. Aneka makanan dihidangkan sesuai dengan budget yang dimiliki si tuan rumah. Ada kalanya hidangan itu dinikmati ala-ala prasmanan, jadi tamu mengambil sendiri berbagai kue-kue dan camilan dari atas meja tersendiri yang telah disediakan.  Atau bisa juga dihidangkan secara langsung oleh tuan rumah di atas meja tamu.

Sumber: net
Sumber: net
Camilan primadona yaitu maksuba, 8 jam, lapis legit, bolu kojo, dan engkak ketan. Tipsnya jangan lupa siapkan perut kosong saat melakukan "sanjo" ke rumah kerabat dan teman. Plus setelahnya siap-siap untuk diet ya karena kue-kue Palembang itu serba manis dan tinggi kalori. Nggak mau kan badan jadi gendut usai lebaran? Hehe. 

Pempek, Makanan yang Tak Pernah Hilang

Dari sekian macam hidangan untuk para tamu, selain kue-kue di atas ada satu ciri khas wong kito yang tak boleh ketinggalan. Yaitu aneka makanan khas Palembang seperti aneka jenis pempek dan teman-temannya. Teman-temannya ini bisa diartikan sebagai alternatif camilan modifikasi pempek seperti misalnya tekwan, model, dan lain-lain. Tak ketinggalan saus cuko teman sejati saat menyantap pempek.

Source: foody.id
Source: foody.id
Di kota Palembang, pempek jadi suguhan khas untuk segala suasana. Makanan yang terbuat dari ikan ini bisa menjelma jadi apapun. Ia bisa menjadi hidangan untuk sarapan, makan siang hingga makan malam pengganti nasi. Bisa pula dijadikan snack dan camilan ringan. Terkadang pempek turut pula dimakan sebagai lauk pauk teman nasi. Pokoknya wong kito galo makan pempek setiap harinya dan tak pernah bosan sekalipun.

Kedengarannya memang terasa aneh. Namun hal itu benar-benar nyata berlaku di Kota Palembang. Saat sahur dan berbuka, pempek tak pernah absen dari meja makan. Sekali waktu bisa saja bosan, tapi ujung-ujungnya tetap kangen pempek. Berbahan dasar tepung gandum dan ikan, pempek termasuk camilan yang sehat dan mengenyangkan. Makanan ini bisa diolah dengan cara dikukus, digoreng, dipanggang ataupun dibakar. Bisa pula diisi dengan telur, pepaya, bahkan  ada pula yang mengisinya dengan keju atau sosis.

Model Khas Palembang Source: http://traveling.indonesiaflight.id
Model Khas Palembang Source: http://traveling.indonesiaflight.id
Climpungan. Source: Zetizen.com
Climpungan. Source: Zetizen.com
Pempek Kapal Selem Source: foody.id
Pempek Kapal Selem Source: foody.id
Ada pula pempek yang diolah dengan kuah sup atau santan. Semua modifikasi pempek sama-sama enak dan bikin wong kito ketagihan. Sehari hidup tanpa pempek, terasa bagai nestapa. Lidah ini bisa  menanggung rindu tak tertahankan oleh kelezatan sajian pempek. Kapanpun dan dimanapun, wong kito setia dengan pempek. Tak heran kalau camilan ini dijadikan hidangan utama saat tradisi sanjo-sanjoan.

Jika kita coba untuk datangi sepuluh rumah wong kito, maka akan tersedia 10 hidangan pempek dengan rasa dan tekstur yang berbeda-beda. Pempek yang paling nikmat tentu saja yang buatan sendiri. Dijamin bikin kita mabuk pempek bukan kepalang. Perut akan kekenyangan karena pempek. Herannya biarpun sudah kenyang, masuk ke rumah wong kito yang ke 11, disuguhi pempek pun tetap dimakan. Apalagi jika saos cukanya bertekstur kental dan ditaburi potongan cabe rawit, dijamin sepiring pempek pun ludes tak bersisa. Cukonya dihirup (bahasa Palembang diminum) saat mengunyah pempek. Cek Selengkapnya di: Kuliner Khas Palembang ini Modifikasi Lain dari Pempek

Aturan Tak Kasat Mata Saat Sanjo-Sanjoan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun