Seorang blogger tuna daksa dari Palembang. Memiliki minat tulis-menulis sejak kecil. Menulis berbagai problematika sehari-hari dan menyebarkan kepedulian terhadap kaum disabilitas.
Blog:
www.molzania.com
Minggu pagi kemarin (28/05), suasana ramai menghiasi Masjid Al-Ra'iyyah di Kompleks Gedung DPRD Wilayah Sumatera Selatan. Tampak banyak akhwat maupun ikhwan dan panitia dari komunitas One Day One Juz (ODOJ) yang berlalu lalang. Hari ini merupakan hari puncak Seleksi Olimpiade Pecinta Qur'an 2 Wilayah Sumatera Selatan.
Para akhwat peserta kajian. Source: dok. Pribadi
Para Ikhwan peserta kajian. Source: dok. Pribadi
Olimpiade Pecinta Qur'an (OPQ) merupakan salah satu event akbar berskala Internasional dari Komunitas One Day One Juz (ODOJ). Event perdana telah dimulai pada tahun 2016 di Kota Bekasi dan sukses menyedot ratusan ribu pengunjung. Ada 3 macam cabang lomba yang diperlombakan pada event OPQ 2 tahun ini, diantaranya; Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ), Musabaqah Hifdzhil Qur'an (MTQ), dan Tafsir Qur'an (TQ) Bahasa Indonesia dan Arab. Peserta OPQ terdiri dari anak-anak dan dewasa.
Di Kota Palembang sendiri, peserta OPQ 2 anak-anak termuda berusia 11 tahun 3 bulan. Sementara itu peserta OPQ 2 tertua kategori dewasa berusia 32 tahun 3 bulan. Seleksi kali ini diselenggarakan selama 2 hari pada 26-27 Mei 2016 melibatkan puluhan peserta lomba. Pada hari kedua proses seleksi diadakan event Sumsel Mengaji sekaligus pengumuman pemenang. Juara 1 masing-masing kategori akan dipilih untuk diundang mewakili provinsi Sumsel ke seleksi tingkat nasional. OPQ 2 tingkat nasional sendirinya akan diadakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 6-10 September 2018 nanti.
Berfoto Bersama Pemenang Ikhwan OPQ 2 Sumsel (Source: Dok. Pribadi)
Berfoto Bersama Pemenang Akhwat OPQ 2 Sumsel (Source: Dok. Pribadi
Berfoto bersama panitia dan para pemenang. (Source: dok. Pribadi)
Hadir pula dalam kesempatan itu Ketua Umum ODOJ Pusat Periode 2017-2020, Pak Bakat Setiaji yang hadir memberikan sedikit penjelasan mengenai sejarah Komunitas One Day One Juz (ODOJ). Komunitas ini pada awalnya dibentuk tahun 2007 oleh kesamaan minat dari sekelompok pemuda untuk membiasakan diri bertilawah 1 juz per hari.
Memanfaatkan sistem online berbasis WA dan BBM, para Odojers sehari-hari melaporkan progress tilawah hariannya di grup. Nantinya para admin ODOJ yang bertugas akan melakukan rekapan setiap harinya. Saat ini sudah ada ratusan ribu ODOJers (sebutan untuk anggota ODOJ, red) baik di Indonesia maupun di luar negeri yang turut serta bergabung.
Tujuan dibentuknya ODOJ agar kita semakin rajin tilawah dan makin bersemangat untuk membiasakan diri mengaji sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Tidak hanya satu hari satu juz, ODOJ pun sekarang sudah ada program lain yang mengakomodir keinginan bertilawah para Odojers. Diantaranya ODHALF (Satu hari, setengah juz), dan ODOJ Star (Satu hari minimal satu ayat).
Bapak H. Herman menyampaikan tausiyah
Lewat agenda Sumsel Mengaji, juga diadakan tausiyah oleh Bapak H. Herman yang merupakan Direktur Utama Daarut Tauhid Peduli. Beliau menyampaikan tentang pentingnya membaca Al-Qur'an sehari-hari. Apalagi saat bulan Ramadhan dimana pahala akan dilipatgandakan. Akan lebih baik jika bersama-sama teman bertilawah, salah satu caranya bergabung dengan komunitas ODOJ untuk menebarkan semangat tilawah Al-Qur'an.
