Mohon tunggu...
Yakobus Molo Dini
Yakobus Molo Dini Mohon Tunggu... Guru - Data Diri

Berjalan sambil Menuai

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Spiritualitas "Hanuf Nua Raroe' Mese' dalam Budaya Gotong Royong Orang Timor

30 September 2019   02:09 Diperbarui: 30 September 2019   02:11 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulau Timor merupakan pulau kecil yang sangat kaya akan istilah bahasa atau ungkapan dalam kehidupan sehari-hari. Istilah-istilah itu langsung melekat dan nyata dalam kepribadian orang timor yang ada di Nusa Tenggara Timur.

Salah satu istilah yang melekat dalam bangsa ini yakni budaya gotong royong. Pada masyarakat ketimoran terdapat bahasa  hanuf nua' raroe' mese' dalam bahasa dawan yakni  dua bahu satu beban merupakan spiritualitas kerja  berdimensi sosial  yang mendorong orang timor dalam melakukan kegiatan sehari- hari secara gotong royong. Baik kegiatan yang dilakukan dalam  keluarga dengan keluarga maupun keluarga dalam masyarakat.

Budaya kerja Hanuf Nua Raroe' Mese' merupakan cerminan hidup manusia yang terpanggil bekerja untuk dirinya dan terutus bagi orang lain dalam hidup bersama di masyarakat.

Allah menciptakan manusia yang begitu sempurna dengan dua bahu agar dapat difungsikan saat bekerja.Mengapa Allah tidak menciptakan manusia dengan satu bahu saja? Atau tiga bahu sekaligus bahkan empat?

Tentu saja anda dan saya patut mensyukuri pemberian Allah yang sempurna ini dan bermakna bila manusia secara pribadi memahami bahwa satu bahu akan pincang disaat memikul beban dan tiga bahu tentu satunya tidak berfungsi. Dalam tradisi orang timor bahwa dua bahu melambangkan dua keluarga dalam kehidupan keluarga. Dimana kedua bahu dapat memikul beban berat maupun ringan.

Kegiatan yang selalu dilakukan secara bersama telah menjadi sebuah budaya yang melekat. Seperti dituturkan Kahlil Gibran dalam bukunya Kata-Kata Mutiara ;  "Jika aku menulis pada pintuku : " Lepaskan tradisimu diluar, sebelum masuk ke dalam," tak ada jiwa yang sudi mengunjungiku atau mengetuk pintuku.

Tentu sang penyair membuka hati kita bahwa tradisi sesungguhnya selalu ada dalam hidup bersama dan berbudaya.

 Tanpa tradisi alangkah baiknya kita hidup sendiri menyepi tanpa orang lain agar tidak terganggu dan dipengaruhi. Tetapi sejak manusia diciptakan Allah telah melihat bahwa tidak baik kalau manusia hidup seorang diri.

Spiritualitas "Hanuf  Nua Raroe' Mese' merupakan sebuah dorongan dan motivasi yang datang dari dalam diri dalam melaksanakan sebuah pekerjaan. Baik pekerjaan berat atau ringan yang dilaksanakan dengan nurani dan menjadi ringan dalam proses penyelesaiannya.

Tentu saja spiritualitas hanuf nua raroe' mese' adalah mesinnya budaya gotong royong yang terlaksana dalam diri dan kehidupan masyarakat.

Sebelumnya saya menjelaskan apa itu Hanuf  Mese. Hanuf  Nua menggambarkan pribadi manusia  yakni Hanuf artinya bahu dan nua artinya dua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun