Mohon tunggu...
Yakobus Molo Dini
Yakobus Molo Dini Mohon Tunggu... Guru - Data Diri

Berjalan sambil Menuai

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sudah Sehatkah Petugas KPPS Pemilu?

6 Mei 2019   15:30 Diperbarui: 6 Mei 2019   16:03 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sudah sehatkah petugas KPPS dalam pemilu serentak?  Pertanyaan ini merujuk pada petugas KPPS yang bertugas selama pemilu berlangsung tanpa kenal lelah memforsir diri dalam menyelesaikan tugas yang melebih batas normal kemampuan manusia. Dibarengi juga tensi politik memuncak memanas situasi menjadi tegang. Tentu saja ini menuntut keseriusan sempurna dengan ekstra hati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Petugas KPPS dalam pemilu serentak dengan modulasi kerja yang tinggi membutuhkan raga yang sehat. Sehingga tidak mengganggu dan menuai kritik setelah dua ratus lebih petugas meninggal dunia akibat kelelahan dan penyakit-penyakit lainnya yang menyerang para petugas KPPS. Apalagi petugas KPPS juga menderita penyakit tertentu.

Surat keterangan sehat dari dokter menjadi bukti utama sehat tidaknya petugas KPPS yang menjalankan tugas kenegaraan menjadi utama dalam proses perekrutan  yang akan bertugas bukan asal pilih memilih  petugas KPPS.  Hal tersebut berakibat buruk pada pemilu serentak  yang membutuhkan banyak waktu dan melebihi jam kerja seseorang manusia.

Prosedur perekrutan calon petugas KPPS dalam pemilu serentak menjadi perhatian bersama agar petugas yang direkrut dalam menjalankan tugasnya tidak berakibat fatal bagi dirinya bila dalam tubuhnya bersarang sejumlah penyakit berbahaya yang dapat melumpuhkannya sesaat. Dengan modulasi kerja yang tinggi dengan tak terbatas waktu kerja membutuhkan tenaga ekstra dan fisik yang sehat dalam melaksankan tugas yang diemban. Apalagi tugas yang diemban cukup berat pekerjaannya.

Selama ini, PPK merekrut petugas KPPS dengan dasar asal mampu dan bisa bekerja. Bahkan terselubung jaringan laba-laba politik agar figur idaman diloloskan maka penentuan petugas KPPS semaunya dan mencapai cita-cita politik yang diidamkan. Tentu saja, dalam pemilu serentak dengan modulasi kerja tinggi perlu menerapkan syarat perekrutan petugas dan melewati tahapan-tahapan penerimaan. 

Mulai dari tahap pemberkasan dan tahap wawancara. Pada tahap pemberkasan yakni Penerimaan berkas  terdiri dari Surat keterangan Sehat dari dokter yang menyatakan dirinya sehat fotocopy Ijazah, Fotocopy  KTP, dan persyaratan lainnya yang berhubungan dengan pemilu.

Berkas surat keterangan sehat dari dokter yang utama dan diteliti apakah betul dokter yang memberi surat keterangan tersebut melalui sebuah pemeriksaan atau asal berikan tanpa pemeriksaan. Sehingga dokter yang memberi surat keterangan sehat bertanggung jawab secara penuh akan keberadaan petugas KPPS yang tengah bertugas.

Maka surat keterangan sehat dari dokter menjadi surat sakti menentukan lolos tidaknya petugas yang bersangkutan selain persyaratan lainnya. Hal tersebut diberlakukan akan meminimalisir serangan penyakit bagi petugas KPPS yang berakibat nyawa menjadi taruhan. Sehingga tidak lagi asal rekrut tetapi selektif  dalam memilih petugas KPPS.  Sementara petugas yang celaka dijalan karena mabuk merupakan kesalahannya sendiri bukan karena kelelahan.

Fatuknutuk, 05 Mei 2019

Yakobus M. Dini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun