Mohon tunggu...
Yakobus Molo Dini
Yakobus Molo Dini Mohon Tunggu... Guru - Data Diri

Berjalan sambil Menuai

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Panas

14 April 2019   10:49 Diperbarui: 14 April 2019   11:19 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kopi panas mengempulkan  asap  saat piring senduk menari riang berdendang 

Mengikuti alunan  tambur merdu mengadu rasa  di pagi cerah  

Sambil duduk pada kursi tua menggoyang kaki aku dekati adu rasa.

Sembari tangan terulur mata melotot berita debat pilpres pamungkas dikala Jokowi Ma'ruf tampil memukau menghentikan sendi saraf  yang kaku

Napas panjang pendek terhela meluncur kopi panas meretas usus  membuyarkan lamunan yang hilang saat bola mata menari riang bersama segelas kaca api 

Rintisan kopi panas pun menyapu jenggot tua menghilang rasa dikala tersenyium kecil dari balik pintu menyadar aku rasa menghilang. 

Ah, terlalu panas. Saat kopi panas  membakar gelas kaca membuyar rasa 

Aku pun kembali diam menyaksikan panggung seni pentas politik puncak memanas diiringi sahutan penonton menghunus semangat bangkit. 

Lamunan pergi bersama debat pamungkas jiwa dikala hilang

Kembali meneguk kopi panas memanas jiwa dikala adu rasa mengayun

Jangan sampai dingin menghilang rasa lebih baik teguk demi teguk  pun berarak rasa menghantar lamunan berita pagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun