Mohon tunggu...
Elvina Molle
Elvina Molle Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Hanya seorang pelajar yang harus mengembangkan diri

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Si Kuning Penyambung Generasi

2 Oktober 2017   21:08 Diperbarui: 2 Oktober 2017   21:21 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tumbuhan yang satu ini sangat tidak asing dikalangan kita.  Sikuning ini ternyata memiliki suatu energi yang bisa dikatakan menjadi sumber energi terbarukan. Energi alternatif untuk energi listrik yang di hasilkannya mungkin akan sangat dapat membantu manusia kedepannya. Eits.. energi listrik?? Ya listrik. Listrik  sangat penting bagi semua manusia. Bahkan bisa dikatakan energi listrik bisa menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia saat ini selain kebutuhan sandang, pangan dan papan.

Energi listrik dibumi ini jika dipakai terus menerus bisa habis juga ternyata. Tapi bisa juga tidak, jika manusia bisa bekerja keras dan bekerja cerdas. Dengan melakukan penemuan baru, agar dapat menghemat energi listrik. Karena sumber listrik berasal dari minyak bumi dan minyak bumi yang berasal dari fosil, dan fosil dapat habis dengan sendirinya jika digunakan terus menerus.

Untuk memastikan kita masih bisa mendapatkan energi listrik dimasa depan dibutuhkanlah suatu percobaan untuk memperbaharui energi listrik. Percobaan terhadap tanaman sikuning ini tak disangka memiliki energi listrik didalamnya. Sikuning ini adalah buah pisang. Pada buah ini yang digunakan untuk menghasilkan energi yaitu pada kulitnya. Padahal biasanya setelah memakan buah ini pasti langsung dibuang kulitnya ketempat sampah. Tapi ternyata oh ternyata ada fungsinya juga sebagai energi alternatif untuk energi listrik. Pada kulit pisang ini dapat dijadikan baterai kering walaupun hanya memiliki rataan 1,24 volt. Tapi bisa menyalakan jam dinding selama ratusan jam.

Untuk dapat membuat baterai dari kulit pisang ini menggunakan unsur kimia yang ada didalam kulit pisang itu sendiri yaitu potassium dengan garam akan membentuk sebuah kalium klorida. Dimana kalium klorida ini adalah sebuah elektrolit kuat yang bisa menjadi ion dan menghantarkan sebuah arus listrik. Selain itu, dalam cara membuat energi alternatif menjadi baterai juga terdapat sebuah kandungan magnesium dan juga seng. 

Magnesium melakukan reaksi dengan klorida sehingga bisa menghasilkan sebuah elektrolit yang kuat. Magnesium yang dikandung pisang hanya 14% tetapi ini sudah cukup dalam pembuatan baterai. Pisang yang lebih baik digunakan adalah pisang ambon karena kandungan didalam pisang ambon lebih baik daripada pisang lainnya.

Pembuatan baterai ini sangatlah ramah lingkungan dikarenakan bahan ini adalah sisa dari tumbuhan. Tidak usah beli bahan- bahan yang mahal. Hanya menggunakan tempat bekas baterai dan kulit pisang sisa, yang buah pisangnya bisa kita makan dan membuat tubuh menjadi sehat juga.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun