Dosen : Dr. Ira Alia Maerani, S.H, M.H. (Dosen Fakultas Hukum, Universitas Islam Sultan Agung, Semarang)
Mokhammad Setiawan (Mahasiswa Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Unissula, Semarang)
Semakin berkembangnya zaman kemajuan teknologi membuat infomasi semakin mudah diakses. Dari kemajuan teknologi tersebut ada dampak positif dan negatifnya. Dampak positif dari kemajuan teknologi adalah kita semakin mudah untuk mencari informasi dan hal-hal yang belum kita tahu.Â
Sedangkan dampak negatif untuk anak adalah kecanduan dengan gadget yang pola pikir mereka masih mudah terpengaruh, tercemar akan berita hoax, penyalahgunaan narkotika hingga kekerasan seksual. Apalagi disaat pandemi ini anak lebih banyak mengahbiskan waktu dirumah dengan bermain gadget.Â
Seperti yang banyak dijumpai disosial media seperti Facebook, Instagram, Twiter, Snack Vidio dan tiktok. Banyak konten-konten yang bisa membuat anak mudah terpengaruh. contohnya konten-konten kekerasan, joget-joget memperlihatkan lekak lekuk tubuh wanita, pencemaran, berita hoax, dan hal-hal yang berbau dewasa (18+).
Selain disosial media anak juga bisa terpengaruh tontonan di TV. Sekarang banyak tontonan di TV yang memperlihatkan tentang kekerasan, poligami, pacaran yang tidak sehat, dan tontonan yang bisa menjerumuskan anak ke hal yang belum sepantasnya mereka tahu. Ini semua yang membuat anak mudah terpengaruh ke hal negatif kalau belum tau cara memilah yang baik dan buruk untuk dilakukannya.
Orang tua khawatir dengan kemudahan mendapatkan informasi dari berbagai sumber sosial media dapat berdampak buruk bagi anaknya. Penting bagi orang tua untuk mengawasi anaknya dan mengajari untuk memilah dalam mengambil informasi disosial media. Dengan cara menanamkan nilai-nilai Pancasila dikehidupan sehari-hari. Supaya anak nanti memiliki karatkter, kepribadian yang baik dan bisa menjaga diri sendiri dari informasi dan lingkungan yang buruk.
Banyak contoh yang bisa orang tua lakukan untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila pada anaknya. Seperti menjadi teladan dirumah mengenai cara berbicara, cara berfikir, cara bekerja sama dan berupaya yang baik dan benar. Â Selain menjadi teladan orang tua juga harus mendukung pertemanan anak dan memberi kesempatan anak untuk bersosialisasi selagi itu masih mengarah ke hal yang positif.
Orang tua juga harus mengetahui pola pikir anaknya dengan mendengarkan pendapat anak secara terbuka tanpa harus mengahakimi terlebih dahulu agar anak mau jujur kepada orang tua. Setelah anak mau berbicara jujur maka apresiasi dan jangan lupa untuk menasehati dengan cara yang benar karena telah mengetahui pola pikirnya.Â
Orang tua juga harus menanamkan nilai-nilai Agama terhadap anaknya. Seperti menjalankan kewajiban sebagai umat muslim untuk shalat 5 waktu dengan tepat waktu, belajar Al-Qur`an, belajar kajian agama, mengajarkan anak berakhlak mulia, sopan santun, saling menghargai, saling menghormati, tolong menolong  dan membekali pengetahuan tentang agama sebagai bekal hidup kelak diakhirat.
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak berduhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim ayat 6)