Mohon tunggu...
MohSofyan HadiSolihin
MohSofyan HadiSolihin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Teknik Informatika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perbedaan Society 5.0 dan industri 4.0

19 Oktober 2021   19:37 Diperbarui: 19 Oktober 2021   19:59 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Konsep Revolusi Industri 4.0 menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam penerapannya. And Society 5.0?, dikutip dari Cao.go.jp, Society 5.0 adalah revolusi industri yang dirumuskan oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada  Maret 2017 di CeBIT di Hannover untuk menyelesaikan semua masalah yang muncul di Jepang dan  diresmikan pada 21 Januari. , 2019.

Society 5.0 sendiri merupakan "solusi" dari Revolusi Industri 4.0, dimana banyak orang beranggapan bahwa Industri 4.0 akan menggunakan mesin berteknologi tinggi yang mengurangi jumlah  tenaga kerja manusia.

IDStar Group, salah satu perusahaan di bidang teknologi khususnya IT, sangat mendukung industri teknologi Indonesia di era digital masyarakat 5.0. Untuk itu, IDStar Group menyelenggarakan webinar acara virtual besar yang bertajuk 'Moving Towards Society 5.0'.

 Pada hari pertama, tema "Memulai organisasi kami untuk bergerak menuju masyarakat 5.0" ditampilkan sebagai pembicara; Gidionton Saritua S, CEO Transjakarta Digital Transformation; Malina Platon, Direktur Pelaksana Akun Strategis untuk UiPath, APAC; Andreas Kagawa, Country Director TIBCO Software Indonesia; dan Ferdinand Prasetyo.

Hari kedua dilanjutkan dengan pembahasan topik

Mempersiapkan Karyawan untuk Embrace Society 5.0 & Reskill for On-Demand Technology dengan panelis: Erwin Muniruzaman, SVP Head of HR Operation Indosat; Swandajani Gunadi, Direktur Pemasaran dan Sumber Daya Manusia Adira Finance; Marcelony Kumalasari, Country Manager, OutSystems Indonesia; Iman Muhammad, Direktur Aplikasi Penjualan, Oracle Indonesia; dan Tonny Soeroso, CEO Gema Innovation Technology.

Dalam proyek Moving Towards Society 5.0, Angga Wibowo mengatakan bahwa Society 5.0 pada dasarnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan manusia agar manusia dapat menikmati hidup dan merasa nyaman. Sinergi dapat dilakukan antara manusia dan teknologi sehingga masyarakat menjadi lebih sejahtera.

Bagi kita yang  masih berkomitmen pada Revolusi Industri 4.0, lebih baik memahami  konsep Society 5.0 juga. Akan lebih baik lagi jika Indonesia  bisa menerapkannya secara perlahan pada saat yang sama di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun