Mohon tunggu...
Mohammad Sidik Nugraha
Mohammad Sidik Nugraha Mohon Tunggu... Editor - Textpreneur

Lahir dan besar di Bandung. Pernah rutin mengunjungi Perpustakaan Daerah Jawa Barat, bahkan sebelum jam buka dan pegawainya datang, karena ketagihan baca komik "Dragon Ball". Sejak 2007, berkecimpung di bidang penerbitan buku sebagai editor, proofreader, penerjemah, dan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Book Artikel Utama

Nasib Buku di Tengah Konflik Rusia-Ukraina

30 Juni 2022   10:23 Diperbarui: 1 Juli 2022   13:45 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu perpustakaan yang rusak di Kota Chernihiv, Ukraina. Sumber foto: Sergey Dolzhenko (EPA-EFE)

Sebelumnya, Bologna Children's Book Fair (Maret 2022) dan London Book Fair (April 2022) digelar tanpa kehadiran penerbit dari Rusia. Bahkan, Institut Buku Ukraina menyerukan boikot atas semua produk budaya Rusia, terutama buku.

Sangat disayangkan, praktisi perbukuan di Eropa malah ikut berkonflik. Rasa cinta yang sama terhadap buku seharusnya membuat mereka semata-mata menentang perang, tanpa perlu memboikot semua penerbit dan buku dari Rusia. Pelarangan seperti itu hanya mempersulit orang yang sama-sama mencintai buku dan hidup dari buku.

Boikot terhadap semua penerbit buku Rusia di kancah perbukuan Eropa bisa dibilang reaksi berlebihan. Belum tentu mereka mendukung serangan negara mereka ke Ukraina. Belum tentu juga buku-buku yang mereka terbitkan mengandung unsur kebencian dan anti-Ukraina.

Di sisi lain, serangan militer Rusia yang menghancurkan banyak perpustakaan di Ukraina jelas-jelas merupakan kesalahan besar. 

Lebih buruk daripada itu, karena pada setiap lembar halamannya mengalir berjuta cahaya, sebagaimana dinyanyikan kelompok musik Efek Rumah Kaca, pelarangan dan penghancuran buku akibat konflik Rusia-Ukraina, dan konflik lain, sama dengan kemunduran jutaan langkah menuju kegelapan. Negara tanpa buku ibarat rumah tanpa jendela: sulit dimasuki cahaya.

Mohammad Sidik Nugraha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun